KPU Ingatkan Waspada Hoaks Jelang Pemilu 2024

pemilu
Ketua KPU Kaltim Rudiansyah. (Yasinta/reviewsatu)

Samarinda, reviewsatu.com – Ketua KPU Kaltim Rudiansyah menyebut hoaks jelang pemilu sangat berbahaya karena dapat memecah belah kelompok masyarakat.

Ia katakan percuma saja pemilu berlangsung namun masyarakat justru tidak kondusif karena percaya informasi palsu.

“Kekompakan kita dalam berbangsa bernegara menjadi lemah juga dan itu berbahaya. Bagi pemilu dan bagi perjalanan kehidupan kita berbangsa dan bernegara,” kata Rudi, Kamis (18/5/2023).

Ia mereview kembali sebuah peristiwa pada Pilkada 2020 silam.  Diman saat itu terdapat informasi palsu yang viral di Balikpapan. Yakni adanya kotak suara yang dibawa ke sebuah hotel dan terjadi dugaan manipulasi suara. Informasi itu pun beredar luas di masyarakat. Menurut Rudi kejadiannya tidak demikian.

“Padahal memang tempat rekapitulasinya di hotel. Karena enggak ada tempat lain,” ungkap Rudi.

Dan oknum yang menyebarkan berita tersebut ternyata berasal dari Pulau Jawa. Berkaca pada kasus ini, Rudi menyebut kejadian tersebut dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat pada politik, khususnya penyelenggaraan pemilu.

Apalagi ketika ada calon yang sedang berkompetisi, hal ini bisa memacu emosi publik. Kondisi itulah yang menurutnya bisa memicu perepcahan. Untuk menekan hal tersebut maka seminim mungkin ketika ada informasi yang meragukan segera diklarifikasi ke masyarakat.

Terpisah, Kepala Diskominfo Kaltim Faisal menyebut saat ini arus informasi semakin kencang. Dan transformasi digital semakin bagus.

“Musuh kita ya pasti hoaks,” sebut Faisal.

Ia menyebut akan sulit jika hanya pemerintah saja yang turun tangan.

“Kita take down satu tumbuhnya seribu,” tambahnya.

Sehingga, sebut Faisal, arus pemahaman tersebut harus dimasukkan dari hulu. Ia meminta agar masyarakay berhati-hati dalam memberikan informasi. Faisal pun mengulas tiga hal yang harus dilakukan dalam menangkal hoaks.

Katanya dalam ajaran agama menyebar hoaks atau informasi merupakan dosa. Kemudian para pembuat dan penyebar hoaks dapat terjerat UU ITE.  Kemudian yang terakhir ia pun memberikan sebuah tagline. Yaitu saring sebelum sharing.

Ia menambahkan pula arus perkembangan digital tidak akan bisa ditahan. Karena lebih banyak manfaat dibandingkan kerugiannya.

“Memang harus ditangkal sedini mungkin. Persiapan menangkal hoaks bukan hanya saat pemilu,” pungkas Faisal. (dey/boy)