Kukar, reviewsatu.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) meningkatkan upaya edukasi kesehatan sebagai strategi utama dalam pencegahan stunting. Kepala DPMD Kukar, Arianto, menegaskan bahwa inisiatif ini dirancang untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan nutrisi, terutama dalam mengurangi risiko stunting pada anak-anak.
Program edukasi yang dijalankan DPMD Kukar melibatkan kolaborasi dengan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Rukun Tetangga (RT), dan posyandu.
“Kami akan menyerukan kepada masyarakat mengenai stunting melalui berbagai kegiatan dari PKK, RT, dan posyandu. Posyandu tidak hanya berperan dalam penyuluhan tetapi juga dalam penanganan langsung,” ucap Arianto, Kamis (21/3/2024).
Arianto juga menyampaikan bahwa DPMD telah mengalokasikan anggaran khusus di setiap desa untuk mendukung kegiatan pencegahan stunting.
“Anggaran yang disiapkan untuk penanganan stunting mencakup penyediaan makanan tambahan yang harus disiapkan oleh desa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes),” terangnya.
Lebih lanjut, Arianto menjelaskan perbedaan penggunaan dana antara sarana dan prasarana posyandu dengan anggaran untuk makanan tambahan.
“Dana yang disiapkan untuk posyandu difokuskan pada sarana dan prasarana, sedangkan anggaran dari APBDes dialokasikan untuk penambahan konsumsi makanan yang bergizi,” jelasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kutai Kartanegara. Edukasi yang berkelanjutan dan terstruktur diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (adv/boy)