KUKAR  

Unmul Paparkan Kajian Akademik Potensi Longsor di Desa Batuah

Pemaparan dalam forum ilmiah bersama tim akademisi Universitas Mulawarman membahas potensi tanah longsor di Desa Batuah.

KUTAI KARTANEGARA – Bencana tanah longsor di wilayah KM 24 dan KM 28, Kecamatan Loa Janan dibahas dalam forum ilmiah bersama tim akademisi Universitas Mulawarman, di Kantor Desa Batuah, dan dihadiri Camat Loa Janan, Hery Rusnadi.

Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam menyusun strategi mitigasi bencana berbasis kajian akademis untuk menjaga keselamatan warga di kawasan rawan longsor itu.

Tanah longsor yang kerap melanda jalur utama penghubung antarwilayah tersebut menjadi latar belakang diselenggarakannya forum ini. Jalur itu bukan hanya vital bagi mobilitas masyarakat, tetapi juga merupakan nadi ekonomi yang mendukung kehidupan warga di desa tersebut dan sekitarnya.

Dalam kesempatan tersebut, tim akademisi dari Universitas Mulawarman memaparkan hasil penelitian mereka. Yang meliputi observasi langsung di lapangan, analisis geoteknik, serta peta sebaran risiko longsor. Penjelasan ilmiah ini menjadi dasar pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pembangunan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Baca Juga  Perjuangkan Infrastruktur Gang, Fachruddin Fokus Tingkatkan Kenyamanan Warga

Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Batuah yang telah melibatkan para akademisi dalam mengkaji potensi bencana. “Kami mendukung penuh upaya mitigasi bencana berbasis kajian akademik seperti ini,” ungkap Hery Rusnadi pada Kamis (8/5/2025).

Ia menambahkan bahwa hasil dari diskusi ini akan menjadi rujukan penting untuk menentukan kebijakan pembangunan ke depan yang menempatkan keselamatan warga sebagai prioritas utama.

“Kolaborasi antara pemerintah desa, kecamatan, daerah, dan institusi pendidikan tinggi seperti ini sangat penting dalam menyikapi isu strategis seperti potensi bencana,” tegasnya.

Tim akademisi juga merekomendasikan sejumlah langkah teknis dan sosial yang dapat diterapkan secara bertahap. Di antaranya adalah pembangunan sistem drainase yang efektif, pembuatan terasering di lereng rawan, penanaman vegetasi penguat tanah, serta program edukasi kepada masyarakat tentang gejala awal tanah bergerak.

Baca Juga  Festival Ramadan Maluhu Dimeriahkan Lomba Grebek Sahur

DIkatakan bahwa Pemerintah Desa Batuah menyatakan siap menindaklanjuti hasil kajian tersebut dan akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara serta dinas terkait lainnya.

Forum ini turut dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga dari wilayah terdampak.

Diharapkan, kolaborasi seperti ini dapat memperkuat kesiapsiagaan dan tata kelola bencana di Desa Batuah, sekaligus menjadi contoh sinergi antara pemerintah dan akademisi dalam merespons tantangan lingkungan yang semakin kompleks. (adv/r1)