Semester Pertama 2023, Fintech Akseleran Sudah Salurkan Pinjaman Sampai Rp 8 Triliun

akseleran
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan. (ist)

Jakarta, reviewsatu.com – PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (Group Akseleran) sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 8 triliun hingga semester pertama 2023, kepada sekitar lima ribu peminjam (borrower). Hal itu diungkap CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan.

Ivan menyebut di semester pertama 2023 tersebut, total pinjaman yang berhasil disalurkan oleh Akseleran tumbuh hampir Rp 1,5 triliun. Atau tumbuh 22 persen disbanding periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy). Adapun borrower dominan yakni pelaku UMKM untuk kebutuhan usaha. Adapun rata-rata penyaluran per bulan mencapai Rp 300 miliar.

Dikatakan Ivan besarnya pinjaman untuk kebutuhan usaha itu karena didukung lebih dari 200 ribu pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) terdaftar maupun belasan institutional lender. Termasuk Bank-Bank Buku 4 dengan kisaran penyaluran pinjaman mulai dari Rp 10 juta hingga Rp2 miliar.

“Akseleran portofolionya 95 persen lebih adalah pinjaman produktif khususnya UKM. Sedangkan untuk sektor konsumtif, Akseleran menyasar ekosistem melalui produk employee loan,” kata Ivan melalui siaran pers.  

Menurut Ivan, saat ini rata-rata penyaluran pinjaman Akseleran di kisaran Rp 800 juta hingga Rp 900 juta per pinjaman. Walau begitu, perusahaan tetap melakukan langkah mitigasi potensi resiko kredit macet (nonperforming loan/NPL) agar tetap di bawah satu persen. Mujurnya, NPL Akseleran saat ini 0,65 persen, masih di bawah satu persen.

Langkah untuk menjaga nilai NPL tetap di bawah satu persen adalah selektif dalam memberikan pinjaman. Misalnya menganalisa kemampuan bayar pelaku usaha dengan melihatnya laporan keuangan dan rekening koran, invoice atau kontrak yang ingin dibiayai. Termasuk jenis usaha yang dijalani dan sebagainya.

Selain itu, perusahaan juga melakukan validasi independen terkait kontrak yang dijadikan sebagai jaminan. Termasuk selalu mengedepankan analisa yang prudent sebagai ujung tombak dalam melakukan mitigasi risiko.

Dengan langkah-langkah mitigasi tersebut, Ivan berharap rasio NPL dapat di bawah satu persen hingga akhir 2023. Hal ini juga penting untuk menjaga kepercayaan dari para lender atau pemberi pinjaman.  

“Sangat penting untuk selalu memberikan kualitas layanan yang terbaik kepada para pengguna kami khususnya kepada para lender agar tetap nyaman mengembangkan dana di Akseleran. Apalagi, Akseleran sudah mengimplementasikan fasilitas proteksi asuransi kredit yang melindungi 99 persen dari pokok pinjaman tertunggak,” tutupnya. (boy)