Heboh Isu Penculikan Anak di Medsos, Kebenarannya Diragukan

penculikan anak
Joko Iswanto. (net)

Samarinda, reviewsatu.com – Isu penculikan anak di Kota Tepian sempat ramai di media sosial (medsos). Sayangnya tidak semua informasi yang beredar valid kebenarannya.

Ketua Info Taruna Samarinda-Tanggap Reaksi Cepat (ITS – TRC) Joko Iswanto mengutarakan hal demikian. Ia mengaku sudah mencatat beberapa kasus serupa. Mulai dari informasi yang menyebutkan penculik menggunakan mobil merah dan lainnya.

Termasuk lokasi penculikan yang berbeda-beda. Mulai dari Sungai Kapih, Perumahan Puspita (Bengkuring), Palaran, Sungai Pinang, dan lainnya. Namun ketika ia dan tim mengonfirmasi kebenarannmalah ya, si penyebar informasi tidak tahu menahu. Mereka cuma bilang mendapat kiriman dari grup Whatsapp.

Joko mengaku sempat menerima informasi terkait anak hilang pada Kamis (26/1/2023) lalu. Namun saat ditelusuri, justru nihil. Ia menyayangkan. Joko pun meminta masyarakat untuk lebih teliti dalam menyaring informasi. Kalau pun ada upaya penculikan, sebaiknya langsung lapor polisi. Dan selalu waspada karena kejahatan bisa datang dalam bentuk apa saja.

Baca Juga  Pemberian Insentif Guru Ikuti Sejumlah Indikator, Apa Saja Itu?

Pria yang akrab disapa Jokis ini juga meminta pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Kota Samarinda, agar giat memberikan informasi kepada para guru.  Terkait pentingnya memilah dan menyaring informasi di media sosial kepada para orang tua murid. Agar informasi yang disebarkan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin punya pandangan sendiri. Ia bilang setipa sekolah sudah punya tata tertib sendiri. Isu penculikan anak sendiri bukanlah hal yang baru di lingkungan sekolah. Bahkan setiap kali menggelar pertemuan dengan sekolah, Disdikbud selalu membahas hal ini. Tidak melulu tentang penculikan anak. Namun juga kebersihan, kesehatan bahkan perundungan.

“Pendidikan merupakan tanggung jawab sepanjang waktu,” ungkapnya.

Baca Juga  Persib Dibantai BORNEO FC 4-1, Klok: Saya Malu!

Ia menambahkan, pendidikan merupakan tanggung jawab segala pihak.

“Dalam suasana seperti ini, sama sama berkolaborasi. Sekolah lebih mengoptimalkan mengingatkan ke orang tua. Siapa yang menjemput dan mengantar. Perlu kehati hatian,” tutup Asli. (dey/boy)