Samarinda, reviewsatu.com – KPU Kaltim menandatangani kerja sama dengan Polda Kaltim untuk sukseskan pemilu 2024. Kegiatan penandatanganan dilakukan di Aula Lantai 1 KPU Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Senin (13/3/2023).
Ketua KPU Kaltim Rudiansyah menyebut penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari KPU RI dengan Polri. Tampil dengan peci hitamnya, Rudi menegaskan perjanjian kerja sama ini dilakukan untuk memertegas adanya hubungan yang intens antara kedua pihak. Serta saling bersinergi.
Ia pun menjelasakn isi perjanjian tersebut. Di antaranya akan dilaksanakan kegiatan pertemuan rutin untuk melakukan evaluasi terhadap tahapan-tahapan yang dijalankan. Kemudian untuk mendeteksi kendala yang akan terjadi dan mencari solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut.
Rudiansyah menambahkan Polda Kaltim sudah banyak berkontribusi membantu kegiatan KPU Kaltim. Terutama bertemu dengan para pihak untuk menyampaikan arah-arah kebijakan pemilu serentak 2024.
Selanjutnya sarana dan prasarana. Polda Kaltim bersedia menyiapkan kebutuhan kepemiluan. Kemudian pertukaran dan permanfaatan informasi. Lalu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Setelah itu akan dilakukan penyusunan langkah-langkah strategis lainnya terkait rencana ke depan.
Dalam penandatanganan kerja sama hari ini, Rudi menyebut, Kapolda Kaltim belum menyampaikan jumlah personel yang akan diturunkan untuk mengawal KPU. Namun dalam waktu dekat, Polda akan mendengar presentasi dari KPU terkait tahapan pemilu 2024. Kemudian baru akan disusun langkah-langkah, kendala hingga jumlah personel.
Sementara itu Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto menyebut kegiatan hari ini sebagai bentuk konsolidasi dan menyamakan persepsi. Selain itu untuk menginventarisasi kendala-kendala yang dihadapi oleh KPU Kaltim.
“Tadi disampaikan oleh Pak Ketua KPU distribusi logistik yang akan selalu terkendala,” ungkap pria berseragam dinas cokelat tersebut.
Imam menyebutkan, kendala tersebut didapati karena kondisi geografi. Hal ini harus disampaikan ke KPU pusat. Agar pencetakan logistik pemilu khususnya di Kaltim ikut diprioritaskan. Walaupun di Kaltim hanya terdapat 2,5 juta pemilih, namun kendala geografi harus diatasi supaya tepat waktu dan tahapan bisa dilaksanakan dengan baik.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah kerawanan pemilu. Imam mengungkap dengan kerja sama berbagi pihak dan stakeholder terkait hal itu dapat diturunkan. Hal ini dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan satgas pemilu. Kemudian sering berkomunikasi dan berkolaborasi.
“Kalau itu sering dilakukan Insyaallah persoalan-persoalan dapat dilakukan dengan baik,” ucap Imam.
Dalam pengamanan Pemilu 2024, Imam juga mengungkap Polda Kaltim masih merancang sistem. Meskipun metode pengamanan yang dilakukan masih akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Namun pada pertengahan bulan ini akan mulai dirancang. Karena selama Maret ini akan mulai digelar operasi Mantap Brata.
Acara kali ini kemudian dilanjut dengan deklarasi pemilu damai 2024 oleh seluruh partai politik. Dan dalam deklarasi tersebut terdapat beberapa poin yang harus di tandatangani kemudian dibacakan bersama-sama di hadapan peserta pertemuan hari ini. (dey/boy)