Samarinda, reviewsatu.com – Ketua DPW PKB Kaltim Syafruddin memantapkan diri maju di senayan pada pileg 2024 mendatang. Ia optimistis bisa mendulang suara setelah dua periode terpilih di DPRD Kaltim.
Keinginan untuk maju itu bukan tanpa dasar. Syafruddin mengaku banyak hal yang bisa diperjuangkan jika dirinya bisa melenggang ke DPR RI.
“Ini berangkat dari kegelisahan saya. Di Kaltim ini ada dua kecamatan yang tertinggal, Busang dan Sandaran di Kutim. Itu infrastrukturnya sangat tertinggal jauh,” kata pria yang akrab disapa Bang Udin ini.
Belum lagi dengan persoalan kesehatan. Menurutnya di Kaltim masih minim rumah sakit bertaraf internasional. Hal ini dinilai perlu. Pasalnya angka stunting atau gizi buruk di Bumi Etam termasuk tinggi se-nasional.
Karena itu keberadaan fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan. Ia tambahkan pula sebagai provinsi yang menyumbang banyak bagi negara, maka seyogiayanya Kaltim perlu mendapat perhatian lebih.
“Kaltim imi menyumbang ke APBN sampai Rp 500 triliun, tapi yang kembali sangat kecil sekali. Harusnya semua pihak ini duduk bersama satu meja untuk mencari solusinya,” sindirnya.
Soal pemetaan kekuatan atau lumbung suara, Udin blak-blakan. Persiapannya pun sama saja seperti hendak maju sebagai anggota DPRD Kaltim. Yaitu perbanyak mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat.
“Wakil rakyat ini adalah pelayannya rakyat, bukan minta dilayani.”
Ia juga melanjutkan potensi lokasi dimana bisa mendapatkan kantung suara. Udin sendiri terpilih dari dua dapil berbeda. Pada periode 2014-2019 ia maju di dapil Kutim, Bontang Berau. Sementara pada periode 2019-2024, Udin kembali terpilih di dapil berbeda. Yakni Balikpapan dengan 13.307 suara.
“Saya dua periode di DPRD Kaltim dari dua dapil yang berbeda. Ya saya optimistis bisa menang, karena ini kan kerja politik. Kita harus banyak mendengar suara dari rakyat,” imbuhnya.
Lokasi potensial ia bisa mendapatkan suara yakni dari Balikpapan, Bontang, Paser dan Kutim. Balikapan dan Kutim dianggap potensial karena ia pernah mendapat suara di dapil ini. Di Bontang, wakil wali kota Basri Rase sendiri merupakan kader PKB. Pun demikian di Paser. Bupati dr Fahmi Fadli merupakan kader PKB. Sehingga jika ingin mendapatkan 20.000 suara secara personal, bukan dari partai, ia optimistis.
“Ini yang membaut kami haqqul yaqin untuk menang,” tutupnya. (boy)