Samarinda, reviewsatu.com – Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim melakukan maping atau pemetaan potensi investasi untuk 2023. Hasilnya akan diprofilkan untuk ditawarkan kepada investor.
Tapi, bagi Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto, profil potensi investasi saja tidak cukup. Dukungan infrastruktur juga diperlukan. Sebab investor juga butuh kepastian mengenai itu. “Pada saat rakornas investasi beberapa waktu lalu yang jadi perhatian, infrastruktur juga perlu di support,” terang Puguh belum lama ini.
Kondisi ini sebenarnya juga menjadi perhatian dari Tim Percepatan Pembangunan Pemprov Kaltim. Mengembangkan investasi di Kaltim juga butuh cuan. DPMPTSP pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim terkait hal ini. Bahkan PUPR pun sudah lakukan pemetaan sendiri untuk infrastruktur. “Dari dinas PUPR sudah maping beberapa catatan infrastruktur apa saja yang dibutuhkan untuk peningkatan investasi termasuk peningkatan akses jalan dan sebagainya,” tambahnya. Sayang upaya itu masih terganjal lantaran beberapa kebutuhan harus masuk dalam APBN.
Potensi investasi yang kini tengah dikembangkan adalah pariwisata. Hasil kajian yang sudah digodok yakni peluang investasi pengembangan transportasi pendukung pariwisata di kepulauan Derawan, Berau. Untuk memuluskan langkah itu DPMPTSP bekerja sama dengan Regional Investment Relations Unit (RIRU). Hasilnya adalah memaksimalkan peran OPD yang terlibat dalam keanggotaan RIRU. OPD tersebut akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan pemetaan. Puguh juga menjelaskan kalau saat ini sudah melakukan evaluasi dengan kementerian investasi. Bahkan sudah ada tim yang menyusun profile tersebut. “Harapan kami nantinya akan di koordinasi oleh asisten II pemprov untuk dimaksimalkan,” imbuhnya.
Selain pariwisata, DPMPTSS juga melakukan kajian investasi. Semuanya berkaitan dengan bidang manufaktur. Seperti industri manufaktur hasil pertanian tepung pisang, industri manufaktur pengolahan pakan ternak, dan industri manufaktur pengalengan ikan. (boy)