Ismail Bolong dan Dua Rekannya Ditahan di Bareskrim Polri

Ismail Bolong.

Jakarta, reviewsatu.com – Akhinya Ismail Bolong, terduga dalam kegiatan tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur ditahan di rutan Bareskrim Polri. Sebelumnya, Ismail yang berdomisili di Kota Samarinda itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Tambang Batu Bara Ilegal dan sempat masuk dalam daftar pencarian Polri.

Kombes Nurul Azizah selaku Kabag Penum Divisi Humas Polri menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan tambang batu bara ilegal dilakukan oleh tiga orang tersangka. Selain Ismail Bolong ada peran dua tersangka lain. Antara lain BP yang berperan sebagai penambang batu bara tanpa izin atau ilegal.

Selain itu ada juga RP sebagai kuasa Direktur PT EMP yang berperan dalam mengatur operasional batu bara ilegal. Mulai dari kegiatan penambangan, pengangkutan serta penguatan dalam rangka dijual dengan atas nama PT EMP.

Ismail Bolong sendiri mempunyai peran mengatur rangkaian kegiatan penambangan ilegal pada lingkungan PKP2B perusahaan lain.
“Tak hanya itu, Ismail juga menjabat sebagai Komisaris PT EMP yang tidak memiliki izin usaha penambangan untuk melakukan kegiatan penambangan,” tambah Kombes Nurul

Baca Juga  Buntut Permenaker 38/2022, Apindo Minta Kenaikan UMP 2023 Ditunda

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 158 dan Pasal 161 UU Nomor 3 tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

“Ke tiga tersangka diancaman hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 miliar serta Pasal 55 ayat (1) KUHP,” jelas Nurul.

Johanes Tobing selaku Kuasa Hukum Ismail Bolong juga telah menyampaikan bahwa kliennya Ismail Bolong sudah resmi menjadi tersangka tambang ilegal Kaltim. “Saat ini pak IB resmi ditahan,” terang Johanes.

Johanes juga menjelaskan bahwa Ismail Bolong telah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Selasa, 6 Desember 2022 mulai pukul 10.00 WIB. Pemeriksaan Ismail Bolong tersebut selesai pada Rabu dini hari yakni pukul 01.45 WIB.

“Ismail Bolong dipersangkakan Pasal 158, Pasal 159, dan Pasa 161 yaitu terkait tambang ilegal hingga perizinan perindustrian,” ungkap Johanes.

Selain itu, Johanes juga mengatakan jika Ismail Bolong diperiksa terkait perizinan tambang. Akan tetapi pemeriksaan atas tambang tersebut diungkapkan oleh Johanes tidak terkait dengan pemberian suap kepada para perwira tinggi (Pati) Polri.

Baca Juga  Ekonomi Kaltim Akhir Tahun Diprediksi Positif, Meski Inflasi Juga Tinggi

Dalam menjalani pemeriksaan tersebut anggota Polisi yang telah mengajukan pensiun tersebut di dalam menjalani pemeriksaan selama 13 jam dan dicecar sebanyak 62 pertanyaan dan kemudian disangkakan 3 pasal.

Brigjen Pipit Rismanto selaku Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) membenarkan bahwa pemeriksaan terhadap Ismail Bolong, di mana pemeriksaan tersebut dilakukan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

Selain Ismail Bolong, sebelumnnya pihak kepolisian juga telah memeriksa anak dan istrinya. Dalam pemeriksaan terseut terungkap peran dari kedua keluarga dari Ismail di lingkaran tabang batu bara ilegal Kalimantan Timur (Kaltim).

Brigjen Pipit menjelaskan bahwa anak dari Ismail Bolong menjabat sebagai direktur utama dan istrinya yang melakukan transaksi. “Hasil pemeriksaa lancar-lancar saja dan semua semakin menguatkan satu sama lainnya,” jelasnya.

Terkait dengan pemeriksaan Ismail Bolong, mantan Kabareskrim Susno Duadji juga angkat bicara kasus Ismail Bolong yang juga menyeret nama Komjen Agus Andrianto. (*)

Reporter: Reza Permana
Sumber : Disway.id, nomorsatukaltim.com