Samarinda, reviewsatu.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso menyebut keberadaan drainase adalah kunci penanggulangan banjir di Kota Tepian.
Ia menyebut di dalam pembuangan air tersebut biasanya terdapat titik-titik endapan lumpur. Sehingga apabila tidak dibersihkan dapat mengganggu pembuangan air ke saluran tersebut. Hal ini pun ditambah dengan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat, semenisasi yang dilakukan dapat terbawa oleh air ke drainase. Mengutip perkataan Wali Kota Samarinda Andi Harun, Suwarso sebut pembersihan drainase sebaiknya dilakukan paling sedikit dua kali dalam sebulan.
“Seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Wali Kota, masyarakat diimbau agar bergotong royong membersihkan drainase masing-masing sebulan dua kali,” ungkap Suwarso saat dikonfirmasi Rabu (10/5/2023).
Untuk mencegah banjir di Samarinda ketika hujan, Suwarso pun mengimbau warga Kota Tepian agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di drainase karena dapat menghambat saluran air. Kemudian rutin melakukan kerja bakti minimal dua minggu sekali.
“Kalau agak berat segera buat laporan ke kelurahan atau kecamatan agar bisa ditindak lanjuti oleh instansi terkait,” tambah Suwarso.
Ia juga mengimbau perusahaan di lingkungan sekitar harus turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan banjir. Dan yang terakhir ia meminta masyarakat yang melakukan pematangan lahan membuat rangkapan air atau lumpur.
Suwarso juga menambahkan sepanjang hujan tidak mendadak dengan intensitas tinggi maka genangan hanya akan terjadi di beberapa titik. Seperti pada hari ini, ungkap Suwarso, hujan yang turun sejak pukul 5.00 Wita genangan terdapat pada tiga titik yaitu Jalan H. A. M Rifaddin, Jalan KH. Harun Nafsi, dan Jalan M. Said, Gang 6. Sedangkan apabila diguyur dengan intensitas curah hujan yang tinggi seperti pada 2 Mei 2023, maka bisa terjadi 50 titik genangan air di wilayah Samarinda.
“Artinya memang drainase harus terpelihara masyarakat di depan rumah masing masing,” pungkas Suwarso. (dey/boy)