Samarinda, reviewsatu.com – KPU Samarinda akan berkeliling ke seluruh kecamatan untuk sosialisasi pelaksanaan pemilu 2024. Salah satu pembukanya adalah melalui kirab pemilu yang berlangsung Minggu (2/4/2023) sore.
Kirab pemilu akan dilakukan selama sembilan hari. Dalam sembilan hari tersebut akan diisi oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masing-masing Kecamatan. Hal demikian disampaikan ketua KPU Samarinda Firman Hidayat.
Tidak hanya di masing-masing Kecamatan. Sosialisasi juga dilakukan di titik-titik keramaian seperti pusat perbelanjaan. Hal ini dilakukan agar informasi tersebut jangkauannya lebih luas. Firman menambahkan sosialisasi yang dilakukan tidak hanya soal pemilu namun juga mengenai hak pilih bagi warga Kota Tepian.
Terlebih saat ini belum ada keputusan mengenai daftar pemilih. Sehingga masyarakat yang belum terdaftar dapat memeriksa status ke pemilihannya melalui pemeriksaan NIK di website yang sudah tersedia.
“Prinsipnya kirab bagian kerja dari sosialisasi pemilu pada 14 Februari 2024,” ungkap Firman di halaman Museum Samarinda, Minggu (2/4/2023).
Turut hadir pada agenda tersebut Andi Harun, Wali Kota Samarinda yang membuka secara resmi kegiatan Kirab Pemilu Tahun 2024. AH berharap agar kegiatan Kirab sukses mensosialisasikan adanya pesta demokrasi pemilu pada 14 Februari 2024. Selain itu adanya kirab bisa menambah angka partisipasi masyarakat di Samarinda untuk menggunakan hak pilihnya.
“Kirab ini kiranya dapat menjadi saluran dalam mensosialisasikan keberadaan pemilu 14 Februari 2024 guna mengajar warga Kota Samarinda berpartisipasi dalam hal menggunakan hak suara mereka,” sebut AH.
Ia menyebutkan masyarakat Samarinda seperti membagi diri menjadi dua kubu, yaitu pemilu itu penting dan pemilu tidaklah penting. Ia menyebutkan Samarinda memliki lebih banyak kubu pemilu tidaklah penting. Hal tersebut ia sampaikan dengan bercermin pada pemilu tahun 2019 lalu, Samarinda menduduki peringkat paling rendah partisipasi masyarakat dalam memberi hak suara se-Kalimantan Timur.
“Pilkada 2019 lalu, Bontang itu paling tinggi partisipasi masyarakat memberi suara sebanyak 81,80 persen atau sekitar itu, Samarinda hanya di Pilkada itu sebesar 51,58 persen, secara keseluruhan di kaltim belum mencapai 55 persen. Pilkada kita Samarinda itu, golput-nya sekitar 48 persen lebih,” tuturnya.
AH juga berharap adanya kirab pemilu, masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya nanti dengan benar. (dey/boy)