MENJADI seorang TNI adalah hal yang sangat membanggakan. Meski kerjanya tak terlihat oleh orang-orang di kota. Tapi ditengah hutan dan perbatasan. TNI selalu ada untuk memastikan tak ada sejengkal tanah negeri ini yang berpindah tangan. TNI adalah perisai bangsa sekaligus penjaga pertiwi. Tanpa jerih payah TNI, keutuhan negara tak akan aman. Karena itulah TNI ada untuk Indonesia. Untuk menjaga marwah bangsa.
Bukan hanya bagi negara. Sejak dahulu hingga berusia 77 tahun, TNI selalu hadir dan memberikan pengabdiannya kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Berbagai upaya dilakukan TNI untuk menjaga seluruh masyarakat agar aman dan nyaman. Baik itu diperbatasan, di kota maupun kabupaten, hingga di wilayah pedalaman.
Seperti yang dilakukan Kodim 0906/Tenggarong. Dibawah kepemimpinan Letkol Inf Jeffry Satria, Kodim Tenggarong telah membuktikan pengabdian tersebut. Pada kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-114 lalu. Kodim telah berhasil membangun 21 infrastruktur pertanian di Desa Panca Jaya, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar). Itu terdiri dari 19 jembatan, 1 jalan sepanjang 9 kilometer dan 1 pompa irigasi turap.
Tentu saja, apa yang dilakukan Kodim Tenggarong. Langsung mendapat applause dari seluruh masyarakat di Kukar. Pasalnya, program TMMD yang bekerjasama dengan Pemerintah Kukar tersebut. Telah sukses dan berjalan dengan lancar pada bulan Agustus 2022 lalu.
Tak sampai disitu. Tepat di usia ke-77 tahun pada 5 Oktober 2022 ini dengan mengusung tema ‘TNI Adalah Kita’. Kodim Tenggarong pun kembali melakukan berbagai kegiatan di 15 kecamatan di Kukar. Kegiatan tersebut berupa bakti sosial (Baksos) dan perlombaan. Yang digelar sejak 29 September 2022 lalu hingga 12 Oktober 2022 mendatang.
“Baksosnya berbeda-beda. Ada rehab rumah ibadah, donor darah, khitanan massal, pelayanan KB gratis, pengobatan gratis, pembagian sembako dan gotong royong,” jelas Dandim 0906/Tenggarong Letkol Inf Jeffry Satria pada media ini, Rabu (5/10/2022) pagi.
Untuk rehab rumah ibadah dilakukan di 6 kecamatan, yakni di Tabang, Muara Kaman, Kota Bangun, Tenggarong, Loa Kulu dan Muara Muntai. Sementara di kecamatan lain, dilaksanakan baksos dalam bentuk lain.
“Baksos ditiap kecamatan ada yang sama, ada yang beda. Kita lihat sesuai kondisi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi tidak seragam. Dan saya berharap, apa yang dilakukan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Jeffry. (bsg)
