Water Harvesting Bisa Jawab Ketersediaan Air Baku di Penajam Paser Utara

air baku
Pj Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin saat Seminar dan Workshop Water Harvesting di Universitas Gunadarma Penajam. (Istimewa)

PENAJAM, REVIEWSATU – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Muhammad Zainal Arifin menyebut ketersediaan air baku jadi tantangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU seiring hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal ini ia sampaikan pada Seminar Nasional Dan Workshop Water Harvesting dalam penyediaan air baku, serta pemanfaatan sistem cerdas melalui implementasi inovasi teknologi informasi, di Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Gunadarma, Penajam, Jumat (1/11/2024).

Untuk diketahui, water harvesting atau pemanenan air yakni teknik untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan ataupun air aliran permukaan saat curah hujan tinggi, ini digunakan saat curah hujan rendah.

Pemanenan air dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengumpulkan air hujan dari permukaan yang menyerupai atap, menyimpan air hujan di lubang yang dalam di dalam sumur, serta mengumpulkan air hujan dari limpasan area.

Baca Juga  Sigit Sampaikan Dukungan Bagi Atlet Kontingen POMNAS ke XVIII Kalsel

Sebagai salah satu narasumber, Zainal menyebut implementasi water harvesting di Kabupaten PPU akan membantu pengelolaan sumber daya air menjadi lebih efisien. Terlebih dengan keberadaan IKN.

Zainal bilang, tentunya IKN yang mana berada di wilayah Kabupaten PPU membutuhkan sumber daya air yang sangat besar. “Dengan adanya seminar saya berharap dapat menghasilkan inovasi,” kata Zainal.

Selain inovasi juga diperlukan kolaborasi antar pemangku kebijakan ataupun kepentingan lintas sektoral. Mulai dari akademisi, praktisi hingga pemerintah.

Nantinya setiap ide atau masukan dapat menjadi sebuah rekomendasi untuk dibahas bersama-sama.

“Semua masukan dan rekomendasi yang muncul nantinya diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan dan langkah nyata dalam pemenuhan kebutuhan air baku,” jelasnya, yang juga pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.

Baca Juga  Isi FGD Di Fekon Unmul, Ini Pesan Tyo

Dengan adanya seminar dan workshop itu, kata Zainal, jika mahasiswa punya kesempatan untuk dapat memahami bagaimana penerapan sistem cerdas dalam penyediaan pemenuhan air baku.

“Dari seminar dapat dapat menggali bagaimana penerapannya secara nyata, baik untuk pengelolaan data, layanan publik hingga peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelas Zainal.

Seminar dihadiri, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sarana Prasaran Otorita IKN, Danis H Sumadilaga, IHE Delft Institute for  Water Education UNESCO-IHE, FX Suryadi, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) PPU, Nicko Herlambang, serta Direktur PDAM PPU, Abdul Rasyid. (adv/nos/one)