Jaringan Irigasi di Desa Loh Sumber Sudah 80 Persen, Atasi Masalah Air saat Kemarau

Terhubungnya jaringan irigasi di Desa Loh Sumber ini diharapkan menjadi solusi kekeringan di musim kemarau. (Istimewa)

Kukar, Reviewsatu.com – Jaringan irigasi di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu sudah sudah terhubung. Sementara total proyeksi pembangunan sudah mencapai 80 persen.
Demikian dikatakan Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, saat dihubungi media.
“Kami sudah mencapai progres pembangunan irigasi sekitar 80 persen. Seluruh jaringan irigasi di desa sudah terhubung dengan baik,” kata Sukirno, Senin (6/11/2023).
Dengan begitu, terhubungnya jaringan irigasi untuk pertanian padi sawah, para petani di Desa Loh Sumber dapat meningkatkan hasil produksinya dan bisa mewujudkan Kabupaten Kukar sebagai lumbung pangan bagi Kaltim dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pembangunan irigasi di Desa Loh Sumber sudah dilakukan sejak awal tahun 2023.
Jaringan irigasi ini memiliki panjang 6 kilometer dan melintasi empat rukun tetangga (RT) yang berbeda. Pekerjaan ini ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum Kukar.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, mengatakan bahwa pembangunan irigasi ini merupakan salah satu cara desa untuk mendukung program pertanian berbasis kawasan yang diprakarsai oleh pemerintah kabupaten.
Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertanian di desa ini. Sukirno mengaku, petani di Desa Loh Sumber sudah lama mengidamkan irigasi ini.
Sebelumnya, petani masih mengaplikasikan sistem pengairan tadah hujan, yang tidak efisien saat musim kemarau. Dengan irigasi ini, petani bisa mengairi padi sawah mereka dengan air sungai.
“Kami sudah memastikan bahwa aliran air di jaringan irigasi ini normal,” ujarnya.
Sukirno juga menjelaskan bahwa pihak desa sudah mengajukan proposal pembangunan irigasi kepada Bidang Sumber Daya Air, Dinas PU Kukar pada tahun lalu.
Pembangunan irigasi ini bermanfaat bagi sembilan kelompok petani padi sawah di Desa Loh Sumber.
“Kami berharap dengan irigasi ini, kita bisa mengatasi masalah pengairan dan meningkatkan hasil pertanian. Petani tidak akan lagi kesulitan mengairi padi sawah mereka,” imbuhnya. (*/adv/kominfokukar_23)