Samarinda, reviewsatu.com – Sempat berpolemik, RS Mata milik pemprov Kaltim akhirnya akan beroperasi tahun ini. Kepastian itu diungkap Dirut RS Mata dr Shanty Sintessa.
Dia menuturkan bangunan rumah sakit sudah rampung sepenuhnya. Tapi pihaknya tak bisa menempati karena belum dilakukan serah terima kunci dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim.
“Dibuka nunggu setah terima kunci dulu,” ujar Shanty.
Dia menargetkan Juni mendatang rumah sakit sudah bisa dioperasikan. Saat pembukaan nanti pihak rumah sakit akan melakukan tes screening mata gratis untuk umum. Tidak diperkenankan melakukan screening kesehatan umum. Alasannya karena fokus rumah sakit adalah untuk kesehatan mata.
Terkait tenaga SDM, Shanty membeber. Di antaranya empat dokter spesialis, enam dokter umum dan 25 perawat. Dengan jumlah itu katanya sudah cukup memenuhi syarat menjalankan rumah sakit.
Jam pelayanan sendiri akan dibuka 24 jam, untuk pelayanan tanggal darurat. Sementara pelayanan seperti poli umum tetap buka dari pagi hingga sore.
“Karena definisi rumah sakit 24 jam maka silakan datang. Kalau tidak ada dokter spesialis maka dokter umum yang akan melayani. Tentu yang mahir mata dengan cara konsultasi,” tambahnya.
Soal fasilitas tidak jauh berbeda namun masih terbatas. Ya, ini lantaran RS Mata masih berstatus kelas C. Untuk rumah sakit kelas C minimal terdapat 15 tempat tidur. Tapi karena pihak RS ingin mengejar menjadi kelas B, maka disediakan hingga 25 tempat tidur.
“Itu tempat tidur. Kalau kamar maksimal 1 kamar 4 tidur sesuai ketentuan. Kami pastikan operasi tahun ini.”
Disinggung apakah RS Mata akan merasa tersaingi dengan rumah sakit swasta serupa yang sudah beroperasi lebih dulu, dr Shanty mengaku tidak keberatan. Dirinya bahkan membantah adanya anggapan bahwa RS Mata sedang bersaing sengit dengan SMEC.
“Kami tidak ada masalah dengan SMEC, tapi kami heran kenapa dibanding-bandingkan dengan SMEC,” jawabnya.
Iya, Shanty akui keberadaan dokter spesialis mata masih sangat kurang. Dirinya pun mengaku masih butuh tambahan tenaga untuk itu.
“Kalau ada yang mau bergabung dengan kami silakan. Semakin banyak dokter spesialis mata maka semakin banyak pula pelayanan bagi masyarakat,” tutup perempuan berjilbab ini.
Diketahui, pembangunan Rumah Sakit Mata Kaltim berasal dari APBD Kaltim 2021 dengan nilai kontrak tahap pertama sebesar Rp 17,7 miliar. Kemudian, total anggarannya mencapai sekitar Rp 80 miliar.
rumah sakit mata akan dibangun sebanyak 6 lantai. Luas lahan keseluruhan mencapai 5.327 meter persegi. Untuk di lantai 1 akan dilengkapi dengan laboratorium, IGD, radiokogi, farmasi, dan utilitas.
Proyek tersebut dikerjakan oleh PT EN Handayani Group dan pengawasannya dilakukan oleh PT Geomap Consultant International dengan anggaran Rp 861 juta. Sementara praperencanaannya oleh CV Widya Aika dengan nilai kontrak Rp 378 juta berasal dari APBD Perubahan Kaltim 2020. (boy)