KUTIM, REVIEWSATU – Pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Namun para pelaku UMKM masih menghadapi banyak kendala mengembangkan usaha.
Anggota DPRD Kutai Timur, Syaiful Bakhri dalam reses pada 14-16 November 2024, menemukan banyak pelaku UMKM, terutama ibu-ibu, yang mengajukan usulan pinjaman modal untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka.
“Sebagian besar pelaku UMKM yang kami temui adalah ibu-ibu. Mereka membutuhkan pinjaman modal, baik untuk memperbaiki alat produksi yang sudah tidak memadai maupun untuk pengembangan usaha, seperti pengolahan produk lokal.” Ujarnya saat ditemui awak media, Kamis (21/11/2024).
Ia mencatat bahwa produk UMKM yang dihasilkan sangat beragam, mulai dari sirup jahe, keripik, hingga pengolahan batik. “Namun, untuk meningkatkan daya saing produk-produk ini, kami perlu fokus pada peningkatan kualitas dan pemasaran,” tambahnya.
Syaiful juga menekankan pentingnya pelatihan bagi pelaku UMKM agar mereka dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola usaha.
Syaiful mengusulkan agar pemerintah daerah menyediakan program pelatihan yang berkelanjutan untuk pelaku UMKM. “Dengan pelatihan yang tepat, mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasaran,” tuturnya.
Ia berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap sektor UMKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal.
Selain itu, Syaiful juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam mempromosikan produk lokal. “Kita harus bangga menggunakan produk dalam negeri dan mendukung usaha-usaha kecil di sekitar kita,” jelasnya.
Ia percaya bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat, perekonomian daerah dapat tumbuh dengan pesat.
Dengan semangat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Syaiful Bakhri berkomitmen untuk terus memperjuangkan pengembangan UMKM di Kutai Timur.
“Kita berharap agar semua pihak dapat bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut demi masa depan yang lebih baik,” harapnya. (adv/one)
