Sapto Kritik Pemprov, Banyak Aset Pemerintah Yang ‘Tidur’

Sapto Setyo Pramono. (dok)

Samarinda, reviewsatu.com – Pemprov Kaltim harus berfikir matang sebelum membangun proyek gedung yang akan menjadi asset daerah agar tidak mubazir. Hal itu ditegaskan Anggota Fraksi Golkar DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono.

“Proyek gedung milik Pemprov Kaltim ini harus dipikirkan di awal secara jangka panjang, karena ini aset daerah yang akan digunakan untuk kepentingan masyarakat,” kata Sapto di Samarinda, Sabtu (11/11/2023).

Ia mengatakan, pembangunan gedung milik Pemprov Kaltim harus memperhatikan aspek kualitas, fungsi, estetika, dan keamanan. Sapto juga menyarankan agar gedung tersebut dilengkapi dengan fasilitas ramah lingkungan, seperti penghematan energi dan pengolahan air limbah.

“Proyek gedung Pemprov Kaltim juga harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan, terutama mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah,” kata Sapto.

Ia berharap, proyek tersebut dapat selesai tepat waktu dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. “Kami dari Komisi II DPRD Kaltim akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap proyek gedung Pemprov Kaltim ini, agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan,” ujar legislator daerah pemilihan Samarinda itu.

Sapto juga menyoroti sejumlah aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang tidak termanfaatkan secara optimal, seperti Hotel Atlet, Stadion Palaran, dan Bandara Temindung.

“Hotel Atlet yang dibangun untuk PON XVII tahun 2008 lalu sekarang menjadi aset tidur. Padahal, hotel ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, misalnya sebagai tempat menginap masyarakat umum atau sebagai pusat pelatihan atlet,” kata Sapto.

Sapto mengatakan, Hotel Atlet yang berlokasi di kawasan Sempaja itu memiliki fasilitas lengkap, seperti kamar, ruang rapat, serta ruang makan. Namun, kondisinya kini terbengkalai dan tidak terawat.

“Hotel Atlet ini merupakan aset yang sangat berharga, tapi sayangnya tidak dimanfaatkan. Saya berharap Pemprov Kaltim bisa mencari solusi agar hotel ini bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain Hotel Atlet, Sapto juga menyoroti Stadion Palaran yang merupakan salah satu stadion terbesar di Kaltim. Ia mengatakan, stadion yang menjadi venue utama PON XVII itu kini jarang digunakan untuk kegiatan olahraga maupun non-olahraga. Sapto juga mengkritik Pemprov Kaltim yang tidak memanfaatkan Bandara Temindung yang kini sudah tidak beroperasi lagi. Ia menilai, bandara yang berada di tengah kota Samarinda itu bisa dijadikan kawasan bisnis atau perkantoran.

Sapto menambahkan, aset-aset tidur Pemprov Kaltim tersebut menjadi bukti bahwa Pemprov gagal dalam perencanaan pembangunan. Ia meminta Pemprov Kaltim untuk lebih cermat dan teliti dalam mengelola aset daerah agar tidak merugikan masyarakat. (advdprdkaltim/arf/boy)