Samarinda, reviewsatu.com – Para pemilih pemula di Samarinda belum punya pilihan siapa yang akan mereka pilih pada pemilu 2024 mendatang. Meski begitu mereka tegaskan tidak akan golput.
Seperti diungkapkan Muhammad Adi (19), remaja yang baru lulus dari SMA Negeri 9 Samarinda menyampaikan akan menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024 mendatang. Alasannya sederhana. “Karena ini kesempatan pertama saya,” ujarnya melalui pesan Whatsapp, Kamis (13/7/2023).
Meskipun berencana untuk ikut memilih, ia mengakui bahwa belum mengetahui kandidat ideal yang akan dipilihnya pada pemilu nanti.
“Belum ada kandidat ideal, kalau saya maunya kandidat calon legislatif (caleg) adalah orang yang memang mengerti di bidang politik dan hukum, bukan hanya seorang yang mencalonkan diri berdasarkan popularitas,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan alasan jika pada akhirnya tidak ikut memilih. Yakni kalau ia merasa tidak ada calon yang kompeten. Adi menuturkan masih ada beberapa orang yang tidak tahu menahu mengenai politik namun ikut mencalonkan diri. Kalangan artis contohnya.
Selain itu berdasarkan rekam jejak politisi yang dilihatnya melalui media, jikapun ada caleg yang mengerti politik, ternyata ada juga yang tidak mampu mengemban amanah sebagai perwakilan rakyat sebagaimana mestinya.
“Tidak tepat janji, mementingkan kepentingannya dan sanak saudaranya dan yang paling parah adalah korupsi,” singgungnya.
Hal senada dilontarkan, Ady, pelajar kelas XI SMA Negeri 4 Samarinda Seberang. Ia menyampaikan akan menggunakan hak pilih karena memang sudah menerima sosialisasi tentang pemilu dari KPU.
“Iya, karena ini kesempatan tidak datang tiap tahun,” ujarnya ketika ditemui di kantin sekolah, Jumat (14/7/2023).
Disinggung sosok presiden
yang ideal, ia inginkan orang yang mengerti sekaligus melaksanakan tugas dengan baik. Soal nama, Ady tidak mau menyebutkan.
“Yang penting, jangan sampai korupsi,” imbuhnya.
Hal serupa juga diutarakan Sulistya Anggraini (17) yang saat ini tengah sibuk mengurus berkas karena diterima sebagai mahasiswa baru di Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Mulawarman. Dia mengatakan bahwa dirinya cukup antusias bisa memilih pada pemilu nanti.
“Kan tahun depan sudah 18 tahun, jadi mungkin nanti bisa ikut, pemilu nanti mungkin pulang kampung untuk bisa nyoblos,” ujar perempuan yang merantau dari Sangatta ini.
Sulistya tak muluk-muluk menyampaikan kandidat yang diharapkan untuk bisa terpilih nanti.
“Harapannya yang mengayomi rakyat dengan baik,” katanya mengakhiri. (sal/boy)
Pewarta : Salasmita.