Samarinda, reviewsatu.com – Volume sampah sebelum dan pasca Iduladha 1444 H diperkirakan meningkat 20 persen dibanding hari biasa. Hal demikian disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (BPSLB3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Boy Leonardo Sianipar.
“Iduladha sendiri, tidak serta merta semua pihak yang merayakan seperti Idulfitri, mungkin ada peningkatan sebesar lima belas hingga dua puluh persen,” ujarnya ketika ditemui di kantor DLH Samarinda, Jalan M.T Haryono, Senin (3/7/2023).
Ia katakan DLH sudah memaksimalkan armada pengangkut sampah dengan skenario lembur. Peningkatan volume sampah tersebar di 102 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Samarinda. Penghitungannya didasarkan pada estimasi jumlah penduduk yang hampir sebanyak 900.000 jiwa. Rata-rata sampah yang dibuang sebanyak 550-560 ton per hari.
“Per orang kami rata-ratakan menghasilkan 0,7 kilogram perhari. Katakanlah jika terjadi peningkatan dua puluh persen, maka ada 120 ton tambahan pada H-1, hari H, dan H+1,” terang Boy.
Mengenai penumpukan sampah jelang dan sesudah lebaran, DLH Samarinda mengakui sudah mengantisipasi dengan beberapa cara. Misalnya dengan mengedarkan imbauan melalui media sosial terkait penanganan jenis sampah tertentu. Termasuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
“Karena kalau Iduladha biasanya sampah berupa kulit dan jeroan yang meningkat, itu kita antisipasi dengan edaran bahwa sampah semacam itu harus ditimbun, termasuk menggunakan bahan substitusi yang lebih ramah lingkungan untuk pembagian daging,” Boy menambahkan.
Selain itu, bentuk antisipasi agar sampah tidak menumpuk di TPS juga dilakukan dalam proses pengangkutan sampah. Di antaranya menyiagakan armada yang dimiliki DLH serta kegiatan khusus berupa lembur selama tiga hari. Yaitu sebelum lebaran, saat hari raya dan sehari setelahnya. Kendaraan pengangkut sampah yang disiapkan berupa dump truk dan arm roll dengan total 350 anggota yang bergerak secara bersamaan.
“Kita siapkan lima puluh kendaraan baik itu berupa dump truk maupun arm roll dengan seratus orang supir. Ketika hari biasa, 350 orang itu dibagi dengan sistem shift. Di tiga hari itu, tidak ada pembagian shift, bergerak semua dengan skenario lembur,” timpalnya.
Dengan antisipasi yang telah dilakukan oleh DLH Samarinda, Boy mengatakan bahwa peningkatan volume sampah bisa teratasi.
“Karena antisipasi yang sudah dilakukan, secara umum, peningkatan sampah ini bisa teratasi” pungkas Boy. (asa/boy)
Pewarta: Salasmita.