Tangkapan Ikan Melimpah, Desa Semayang Kembangkan Olahan Selain Ikan Asin

Desa Semayang penghasil ikan asin akan mengembangkan olahan ikan
Nelayan saat menjemur ikan hasil tangkapan untuk diolah. (Ilustrasi/istimewa)

Tenggarong – Hasil tangkapan ikan nelayan di Desa Semayang, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencapai 50 ton per minggu saat musim panen.

Sementara jika di luar musim, bisa memanen 25 ton per minggu.

Rerata nelayan mengolah tangkapannya menjadi ikan asin lalu dikirim ke Jakarta.

Salah seorang nelayan asal Desa Semayang, Jamal Mirdad, mengatakan nelayan di Desa Semayang kerap menjual ikan asin hasil produksi keluar Pulau Kalimantan.

“Kami di sini selalu kirim ikan asin ke Jakarta, karena kita terhubung sudah lama, dari sebelum tahun 2000 kita sudah kirim,” ucap Jamal, Selasa (21/3/2023).

Ia mengaku bahwa ikan asin yang mereka ekspor ke Jakarta memiliki harga yang bervariatif tergantung jenis ikan.

Mulai harga 17 ribu hingga lebih dari 70 ribu rupiah per kilogramnya.

Karena besarnya potensi hasil tangkapan nelayan, Pemerintah Desa Semayang akan mengembangkan keunggulan itu.

Membuat produk olahan lain selain ikan asin. Dengan begitu, akan memberi nilai tambah dari ikan hasil tangkapan nelayan desa.   

Pemdes Semayang berkeinginan membangun kerja sama dengan pengepul. Itu agar potensi ikan, khususnya ikan asin ini mampu memberikan Pendapat Asli Desa (PADes).

“Karena pengiriman ikan asin ini berlangsung sudah lama, agak sulit untuk dikembangkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sebab pembelinya ini langsung ke masyarakat yang membuat ikan asin. Tapi nanti rencana kita mau ajak kerja sama dengan sistem bagai hasil,” ucap Kepala Desa Semayang, Isra.

Isra juga mengatakan akan mencoba menghadirkan olahan lain dari ikan, yang akan dikelola oleh BUMDes.

“Bagus dibuat abon tinggal bagaimana nanti pemasarannya, nanti ada rencana untuk didorong ke arah sana lewat BUMDes,” pungkasnya. (adv/jat/R1)