Lagi-Lagi Informasi Palsu Penculikan Anak Beredar

penculikan anak
ilustrasi penculikan anak. (net)

Samarinda, reviewsatu.com – Kepala SDN 014 Lubuk Sawah Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Noor Fatimah Indun membantah adanya upaya penculikan terhadap anak didiknya. Hal itu terungkap saat sebuah rekaman suara terkait percobaan tersebut beredar.

Rekaman suara itu sendiri dibuat pada Sabtu (28/1/2023) lalu sekitar pukul 09.25 Wita di ruang kepala sekolah SDN 014. Nahasnya, rekaman suara yang niat awalnya adalah imbauan tersebut justru beredar luas dan disalahtafsirkan.

“Saya nyatakan bahwa tidak benar adanya peristiwa percobaan penculikan yang dialami oleh siswi dari SDN 014,” tegasnya melalui keterangan tertulis yang diterima media ini.

Dia menerangkan bahwa rekaman suara yang beredar tersebut hanya semata-mata imbauan kepada orang tua siswa agar lebih waspada. Sebab belakangan marak beredar informasi di media soisal adanya penculikan anak.

Baca Juga  Polisi Pastikan Kasus Penculikan Anak di Kubar Hoaks

“Hal tersebut saya lakukan semata-mata sebagai imbauan agar orang tua murid lebih wasapda melakukan pengawasan terhadap putra-putrinya. Yang dikarenakan banyaknya pemberitaan melaui medsos perihal penculikan,” tambahnya.

Noor Fatimah pun meminta maaf kepada publik lantaran rekaman suaranya sudah tersebar luas hingga menimbulkan keresahan. Dia pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu meluruskan persoalan ini.

Sebelumnya, isu penculikan anak di Kota Tepian sempat ramai di media sosial (medsos). Sayangnya tidak semua informasi yang beredar valid kebenarannya. Ketua Info Taruna Samarinda-Tanggap Reaksi Cepat (ITS – TRC) Joko Iswanto mengutarakan hal demikian. Ia mengaku sudah mencatat beberapa kasus serupa. Mulai dari informasi yang menyebutkan penculik menggunakan mobil merah dan lainnya.

Baca Juga  Perampok di Sebulu Kepergok Warga, Mobil dan Hasil Rampokan Ditinggal Kabur

Termasuk lokasi penculikan yang berbeda-beda. Mulai dari Sungai Kapih, Perumahan Puspita (Bengkuring), Palaran, Sungai Pinang, dan lainnya. Namun ketika ia dan tim mengonfirmasi kebenarannmalah ya, si penyebar informasi tidak tahu menahu. Mereka cuma bilang mendapat kiriman dari grup Whatsapp. Joko mengaku sempat menerima informasi terkait anak hilang pada Kamis (26/1/2023) lalu.

Namun saat ditelusuri, justru nihil. Ia menyayangkan. Joko pun meminta masyarakat untuk lebih teliti dalam menyaring informasi. Kalau pun ada upaya penculikan, sebaiknya langsung lapor polisi. Dan selalu waspada karena kejahatan bisa datang dalam bentuk apa saja. (dey/boy)