Kutim, reviewsatu.com – Anggota DPRD Kutim Basti Sangga Langi menanggapi sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Kutim.
Pasalnya saat ini kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar subsidi kembali melanda. Hingga mengakibatkan antrean kendaraan roda empat (R4), truk roda enam dan roda 10 yang panjang terbentuk di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sangatta. Fenomena ini memicu keprihatinan dan tuntutan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Basti Sangga Langi.
Basti Sangga Langi mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini dan meminta Pemerintah segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Ia mengingatkan bahwa tim terpadu telah dibentuk untuk mengawasi keluhan masyarakat terkait BBM, dan saatnya bagi mereka untuk bergerak dalam menangani antrian BBM di Sangatta.
“Karena itu kan sudah dibentuk tim terpadu, untuk bagaimana melakukan pengawasan terkait keluhan Masyarakat terkait BBM ini, seharusnya tim sudah harus bergerak, bagaimana melihat kondisi antrean BBM di Sangatta” ucapnya Senin (7/11/23)
Ia juga mencatat bahwa masalah kelangkaan BBM bukan hanya terjadi di Kutim, tetapi hampir merata di daerah-daerah Kalimantan.
Ia memberikan contoh Bontang, di mana situasi serupa terjadi. Antrian panjang dan persyaratan seperti penggunaan barcode dan pendaftaran di Pertamina telah membuat masyarakat merasa kesulitan.
“Di Bontang Begitu juga, saya kemarin di Bontang antri sampai satu jam, itu pun sudah satu jam saya antri sudah tidak bisa lagi ngisi, karena harus ada barcodenya, harus daftar di Pertamina,” tuturnya
Menurutnya, hal ini menjadi tanggung jawab bersama untuk mengatasi kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat. Situasi kelangkaan BBM ini merupakan masalah yang terus berulang dan memerlukan perhatian serius agar masyarakat dapat mengakses BBM dengan lebih mudah.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa mengatasi keresahan yang ada di masyarakat,” Ungkapnya Basti. (adv/boy)