Penjual Hewan Kurban Mulai Ramai di Samarinda

Salah satu penjual sapi kurban di Jalan Perjuangan, Samarinda. (Salasmita/reviewsatu)

Samarinda, reviewsatu.com – Sejumlah penjual hewan kurban sudah mulai menggelar lapak di Samarinda beberapa pekan menjelang hari Raya Iduladha 1444 Hijriah. Hal ini bisa terlihat dari pantauan lapangan di sejumlah titik.

Edy tengah memperbaiki mesin pompa air ketika dihampiri oleh tim Reviewsatu untuk diwawancarai mengenai sapi yang didagangkannya. “Saya memang peternak sapi, hanya enam sampai sepuluh ekor, jenis Brangus dan Simmental, kalau menjelang lebaran baru pesan jenis sapi Bali dari NTT,” ucap Edy penjual sapi di Jalan Perjuangan, Rabu (21/6/2023).

Edy mengakui sudah 12 tahun ia mengelola peternakan sekaligus menjual sapi berdua dengan rekannya Suroso. Namun sayangnya siang itu Suroso tidak terlihat hadir di peternakan. Pada saat siang hari yang terik itu, tidak terlihat pembeli yang berkunjung. “Ini lagi sepi. Karena sekolah-sekolah yang biasanya kurban lagi libur tahun ini,” ujar pria 54 tahun itu.  

Alasan lainnya karena sekolah sedang sibuk lakukan penerimaan peserta didik baru (PPDB). Kemudian ada pulu guru sekolah yang sedang naik haji. “Biasanya cepat habis, kalau ini masih banyak sampai hari ini,” ucapnya sembari memandangi barisan sapi yang ada di dalam kandang miliknya. Edi menjelaskan bahwa sapi-sapinya sudah divaksin. Ia juga menambahkan untuk memesan sapi sekarang membutuhkan waktu yang lama. “Pesan sapi sekarang lama, kurang lebih dua sampai tiga mingguan,” ucap Edy. Pria yang mengenakan seragam linmas hijau ini juga mengutarakan harapannya. “Semoga makin ramai yang beli,” katanya mengakhiri.

Baca Juga  Truk Gagal Naik Gunung, Hantam Tiga Mobil di Belakang

Di tempat terpisah di Jalan Gelatik, Muhammad bersama dengan pekerjanya juga tengah mengawasi sapi-sapi yang mereka dagangkan. Lokasinya berada di antara bangunan-bangunan baru. Muhammad terlihat lebih santai bercengkerama sambil menunggu calon pembeli.

Berbeda dengan Edy yang memang merupakan peternak sapi, Muhammad hanya berdagang sapi menjelang Iduladha setiap tahunnya. Ia mengakui kebanyakan pelanggan membeli sapi dari mereka untuk dijual kembali, hingga perputaran sapi yang masuk dan keluar cukup baik.

“Baru-baru ini masuk 50 ekor sudah ada yang keluar, sekarang ada 42 ekor dan besok-besok akan bertambah lagi,” ucap pria yang sudah 17 tahun berjualan hewan kurban itu. Muhammad juga optimistis penjualan tahun ini akan tetap baik seperti tahun-tahun sebelumnya “Insyaallahsaya prediksi akan ramai. Apalagi sekarang mendekati pemilu, banyak yang maju caleg, jadi pada beli hewan kurban untuk membangun citra juga,” ujarnya.

Baca Juga  Viral Jukir Liar Lempar Batu ke Pengunjung, Polisi Minta Korban Melapor

Muhammad juga menjual sapi jenis Bali dari NTT. Ia mengakui ada kenaikan harga jual. Kenaikan ini dikarenakan proses mendatangkan sapi yang cukup panjang. Mulai dari pemesanan yang melewati tol laut, lalu pemeriksaan darah dan karantina, juga harus ada izin perlintasan bagi sapi-sapi yang ingin didatangkan.

Untuk kisaran harga sapi Bali di dua tempat tersebut juga tidak jauh berbeda, yaitu sekitar Rp 17.500.000 sampai Rp 21.000.000. Muhammad juga menegaskan bahwa sapi yang ia dagangkan sudah divaksin semua. (asa/boy)