Reviewsatu.com – Siapa raja terkaya di muka bumi saat ini? Bukan Raja Salman dari Arab Saudi apalagi Sultan Hasanah Bolkiah dari Brunei Darussalam. Justru Raja Thailand Maha Vajiralongkorn adalah yang terkaya di dunia.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), ia diyakini memiliki kekayaan mencapai US$ 43 miliar atau sekitar Rp 627 triliun.
Posisi ini mengalahkan Sultan Hassanal Bolkiah yang memiliki kekayaan US$ 28 miliar. Raja Salman pun kalah karena kekayaannya hanya US$ 18 miliar.
Raja yang juga dikenal dengan sebutan Rama itu, awalnya naik tahta 2016 silam. Ini terjadi pasca sang ayah Raja Bhumibol Adulyadej meninggal dunia. Lantas, dari mana sumber kekayaan sang raja.
Dalam sejumlah laporan media, ia disebut mengalihkan semua kepemilikan di perusahaan besar yang dikenal dengan Biro Properti Mahkota (Crown Property Bureau/CPB) ke kepemilikan pribadinya. Ini adalah sebuah perusahaan induk rahasia yang sarat dengan saham di perusahaan blue-chip Thailand dan tanah utama di jantung kota Bangkok.
Pengalihan itu, tulis Reuters, memberinya kendali atas lebih banyak kekayaan daripada kekayaan kerjaan manapun. Baik Raja Saudi, Sultan Brunei, dan gabungan keluarga kerajaan Inggris Aset, yang secara konservatif bernilai US$ 70 miliar.
Dibentuk pada tahun 1936, CPB memang beroperasi secara legal, namun tidak termasuk dalam lembaga pemerintah dan swasta, maupun bagian dari istana. Dewan direksi, yang dipilih sendiri oleh raja, tidak merilis laporan keuangan. Sebagian besar kepemilikannya tetap menjadi misteri.
Namun, portofolio biro tersebut memperkirakan Raja Thailand menjadi raja terkaya di dunia, dengan kepemilikan villa tepi danau di luar Munich, Jerman, dan menyewakan hotel di Pegunungan Alpen Bavaria. Investasi terbesar biro ini ada di Siam Commercial Bank dan Siam Cement Group, industri konglomerat yang memegang 34% saham senilai US$ 8 miliar pada akhir tahun 2019 lalu.
Di tahun yang sama, raja diberikan sebanyak US$ 342 juta, meski saham bank telah kehilangan setengah nilainya selama pandemi. Menurut jurnal yang ditulis Porphant Ouyyanont, seorang akademisi Thailand yang merupakan otoritas terkemuka di biro pada 2015, raja mempunyai beberapa aset.
Raja memiliki kepemilikan tanah termasuk 5,5 mil persegi yang tersebar di distrik-distrik dengan nilai sewa tinggi di pusat ibu kota Bangkok. Aset itu bernilai US$ 32 miliar pada tahun 2015, tetapi hanya sedikit yang digunakan untuk penyewaan komersial.
Porphant menulis pengawasan terhadap aset-aset ini telah lama dianggap tidak perlu karena monarki dan kepemilikannya telah “membuktikan diri mereka tidak membebani negara.”
Aset tersebut sekarang dikenakan pajak untuk pertama kalinya, tetapi hanya sedikit hal lain tentang portofolionya yang telah berubah. Vajiralongkorn telah mempertahankan kepemilikan saham perusahaan dan secara umum melanjutkan pendekatan konservatifnya terhadap tanah.
Sensasi & 20 Selir
Raja Rama dikenal penuh sensasi. Saat baru diangkat ia melangsungkan pernikahan dan mengambil banyak selir.
Saat corona (Covid-19) merebak, ia juga disebut mengisolasi diri di resor mewah di Eropa. Setidaknya ia memiliki 20 gundik,sebagaimana dimuat laporan Mirror, dalam artikel berjudul “Insane life of Thailand’s king with 20 mistresses, fake tattoos and loyal wife”.
Beberapa tahun sebelum ia menjadi raja, sebuah video viral di Facebook menunjukkan pria berusia 64 tahun itu berkeliaran di sekitar pusat perbelanjaan Munich ditemani oleh kekasihnya dan bukan istrinya. Dalam video itu, ia terlihat mengenakan jeans dan crop top yang seolah memperlihatkan tato temporer di bagian perutnya.
Pada tahun 2009, sebuah video rumah diduga memperlihatkan istri ketiganya, Srirasmi Suwadee. Kala itu, Susade hanya mengenakan G-string pada pesta ulang tahun anjing peliharaan Vajiralongkorn.
Sikap ini pun terus dilanjutkan saat ia menjadi raja. Pada Oktober 2019, salah satu selir Vajiralongkorn, Sineenat Wongvajirapakdi, dicopot dari gelar resmi dan pangkat militernya.
Menurut pernyataan resmi istana Thailand, Wongvajirapakdi berusaha ‘mendapatkan status yang sama dengan ratu’ dan menyebutnya ‘tidak tahu berterima kasih’. Sebagai hukuman, ia dicopot dari gelarnya tetapi dipulihkan hanya beberapa bulan kemudian.
Selain itu, Vajiralongkorn dilaporkan telah memindahkan sekitar 20 wanitanya ke sebuah hotel mewah di Bavaria, Jerman, Grand Hotel Sonnenbichl. Ini dilakukannya saat pandemi Covid-19 melanda.
Meski demikian tak ada pernyataan dari istana soal ini. Tapi, keberadaannya dengan para gundik tersebut sempat pula menjadi dasar demo besar di Thailand dua tahun lalu.
Sumber: cnbc indonesia