Samarinda, reviewsatu.com – Pembangunan Ibu Kota Negara terus dikebut pengerjaannya. Untuk tahap awal, APBN akan dikucurkan demi memuluskan pembangunan. Selanjutnya mengerahkan pihak swasta untuk berinvestasi. Ini yang sulit. Menurut Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono.
Dengan pakaian serba putih, Bambang menjelaskan panjang lebar konsep dan target-target dalam pembangunan IKN. Investasi di ibu kota ini harus memiliki reputasi yang baik dalam tiga hal. Environment (lingkungan), social (sosial) dan government (pemerintah) atau disingkat ESG. Tiga hal ini yang selalu ditanya oleh pihak swasta, khususnya dari luar negeri, yang hendak berinvestasi di IKN.
“Pasar harus percaya dulu,” kata Bambang, Senin (15/8/2022) di Hotel Mercure Samarinda.
Di tahap awal, pemerintah akan menggunakan APBN, untuk pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Luasnya sekitar 921 hektare. KIPP ini isinya komplet. Tidak hanya pembangunan fisik. Tapi juga pengembangan fasilitas pendidikan, kesehatan dan lainnya. Tujuannya lagi-lagi agar investor tertarik.
Kembali soal proyek fisik, kata Bambang jalur transportasi juga akan dibangun dan dikembangkan. Tapi bukan satu-satunya prioritas. Tol misalnya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak akan menghabiskan banyak anggaran untuk membangun jalan tersebut. Seknario untuk tol yakni di 2024-2025 untuk jalan darat dengan jarak tempuh 50 menit.
Sedangkan pada 2027 direncanakan membangun tol bawah laut. Lalu untuk kereta api akan dibangun dengan dua sistem. Yakni regional dan lokal. Jalur regional akan menjadi interkoneksi tiga kota besar yaitu Samarinda, Balikapan dan IKN. Termasuk juga kota besar lainnya di luar Kaltim seperti Banjarmasin. Sementara jalur lokal akan mengangkut penumpang di dalam IKN itu sendiri.
“Sehingga ada satu integrasi, sistem regional dan lokal. Regional itu di tiga kota: Samarinda, Balikpapan dan IKN,” ulas Bambang. “Akses transport bagus tapi bukan segalanya,” ia melanjutkan.
Desain lainnya adalah membuat transit oriented development atau stasiun pusat. Konsepnya pada 2025 mendatang, kereta api atau moda transportasi darat lainnya yang menggunakan sistem transit tidak lagi menggunakan jasa manusia. Semua murni dikendalikan melalui sistem transportasi yang canggih secara terpusat.
Untuk yang tidak ingin menggunakan moda transportasi juga tidak masalah. Ada pilihan untuk berjalan kaki. Karena jarak dari satu bangunan ke bangunan lainnya diperkirakan memakan waktu 10 menit. Bambang menyebutnya dengan nama kota 10 menit. Disinggung berapa total anggaran untuk memuluskan semua rencana pembangunannya, ia mengaku tidak hafal.
Adapun proses saat ini adalah menyelesaikan pembangunan Waduk Sepaku-Semoi. Lalu membuat jalan akses untuk mobilisasi material. Nah, soal material ini harus selaras dengan keinginan masyarakat. Rencananya 18 Agustus mendatang, Badan Otorita IKN akan berdiskusi dengan masyarakat untuk mendapatkan masukan. Sekaligus sosialisasi konsep pembangunan IKN yang futuristik tersebut. (cyn)