Samarinda, reviewsatu.com – Hari yang luar biasa bagi Borneo FC Samarinda. Memulai laga dengan ‘ngantuk’, dihukum gol cepat, lalu membalikkan situasi dengan berondongan 4 gol sekaligus.
Borneo FC Samarinda berhak berbahagia atas raihan mereka di pertandingan pekan ketiga BRI Liga 1 melawan Persib Bandung di Stadion Segiri Samarinda (7/8/2022). Pasalnya, Pesut Etam nyaris terjerembab andai tak menemukan momen bangkit di awal babak pertama.
Ketika wasit Steven Poli meniup peluit tanda awal pertandingan. Borneo FC Samarinda yang bermain dengan dukungan langsung 4 ribuan suporter mereka. Justru bermain lamban.
Tidak ada kegarangan di lini depan. Tidak ada aliran bola dari lini tengah. Diperparah dengan kacaunya organisasi lini belakang mereka.
Kiper ketiga yang dimainkan sejak awal, Dwi Kuswanto, beberapa kali membuat kesalahan passing. Yang berujung pada terancamnya gawang Borneo FC beberapa kali.
Puncak dari kekacauan itu hadir di menit ke-9. Robi Darwis melempar bola dari sisi kanan serangan Persib. Bola mengarah sempurna ke Da Silva. Nama terakhir kemudian mengarahkan bola ke gawang Kuswanto yang tak berkutik. Gol. Awal manis bagi Persib yang tengah mengincar kemenangan pertama di kompetisi musim ini.
Persib kembali bernafsu memburu gol kedua. Namun Borneo yang justru memegang kendali. Fajar Fathur Rahman membuat tendangan spekulasi dari sisi kanan. Bola sepakan keras dari umpan Stefano Lilipaly meluncur deras ke gawang Teja Paku Alam. Gol balasan di menit ke-17.
Gol Fajar seperti membangunkan rekan-rekannya. Pelan tapi pasti. Pesut Etam mulai menguasai lapangan.
Serangan bertubi-tubi dilancarkan. Terens Puhiri lalu membuat semangat Pasukan Samarinda berlipat. Golnya di menit ke-23 membuat jalan Borneo FC semakin mudah.
Di awal babak kedua, Robert Alberts langsung mengganti Darwis dan Ramdani. Lalu memasukkan Dedi Kusnandar dan Febri Hariyadi untuk menambah agresivitas.
Tapi upaya itu tak membuahkan hasil. Justru Borneo FC Samarinda kembali memukul mental skuat Maung Bandung lewat gol Lilipaly pada menit ke-64.
Pertandingan seolah habis usai gol ini. Persib bermain makin tanpa arah. Sementara Borneo turut melamban. Total 4 pergantian tidak terlalu signifikan mengubah pertandingan.
Pato, yang bermain tidak cukup klinis sepanjang laga. Mengagetkan suporter Persib lewat gol saltonya di menit ke-87. Skor 4-1 jadi penutup laga yang berlangsung sengit saling serang.
Pelatih Borneo, Milomir Seslija tampak begitu lega. Selepas pertandingan dia pria pertama yang berlari mendatangi tribun Pusamania.
Di sesi konferensi pers, Milo juga tampak begitu ceria. Sementara kapten tim, Diego Michiels. Yang di laga ini dimainkan jadi bek kiri menggantikan Leo Guntara yang absen akumulasi kartu merah. Mengakui jika timnya tidak bermain seperti seharusnya di awal babak pertama.
“Kita mungkin terlambat bangun ya. Sampai mereka bisa cetak gol duluan.”
“Setelah gol itu baru kami bangkit. Kami bermain sesuai intruksi pelatih.”
“Kami mencoba tenang, lalu bangkit dan percaya diri. Selanjutnya kalian bisa lihat sendiri pertandingan tadi,” ucap Diego Michiels di sesi konferensi pers pasca pertandingan.
Disinggung apakah gol Fajar Fathur Rahman membuat mereka bangkit. Diego mengamini. Akunya, pemain mulanya tersentak dengan gol cepat Persib. Namun gol jarak jauh Fajar yang kemudian benar-benar membuat mereka terbangun untuk terbang.
“Pas Fajar (cetak gol), shooting (kaki) kirinya luar biasa memang. Itu buat kami bangun,” jelas sang kapten.
“Terima kasih, Fajar!” Diego mengambil mic-nya kembali untuk mengucapkan itu. Disambut gelak tawa dan tepuk tangan dari para pewarta.
Tambahan 3 poin ini membuat Borneo FC Samarinda mengemas 6 poin dari 3 laga. Dan sementara menempati peringkat ke-4 saat pertandingan usai. Pekan depan, ketangguhan mereka akan diuji di kandang Persik Kediri. Mampukah Borneo FC Samarinda mengemas kemenangan tandang pertama mereka? (ava/cyn)