Samarinda, reviewsatu.com – Jalan rusak masih menghantui masyarakat Kaltim jelang lebaran. Pemprov Kaltim pun bersiap siaga. Salah satunya menempatkan alat berat di titik-titik rawan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda membeber beberapa titik, rentan terjadi longsor. Seperti daerah Kaubun, Kutim sampai Talisayan-Tanjung Redeb, Berau. Kemudian daerah sepanjang Sebulu-Muara Kaman, Kukar. PUPR sudah menyiagakan alat berat melalui masing-masing UPTD.
Setiap UPTD menyiapkan satu hingga dua flight atau paket alat berat. Satu flight bisanya mencakup mobil grader, rampage, hexa dan dump truck.
“Ada yang satu, ada yang dua. Samarinda 1,5 flight karena ada alat yang tidak sehat,” ucapnya.
Penyediaan flight sendiri mengikuti panjang jalan di setiap kabupaten/kota. Jika panjang, PUPR melalui UPTD menyiapkan dua flight. Balikpapan paling sedikit disediakan flight karena jalurnya tidak terlalu panjang.
Berbeda dengan Kutim dan Berau yang panjang jalan penghubung dua kabupaten ini mencapai 400 Km. Sehingga masing-masing disiagakan dua flight. Hanya Mahulu yang tidak memiliki flight lantaran belum ada UPTD yang bekerja.
Untuk mengantisipasi jika terjadi kerusakan atau longsor, pemerintah bekerja sama dengan TNI. Dimana TNI sudah memiliki alat berat sendiri.
Aji menyebut panjang ruas jalan provinsi sekitar 895 kilometer. Dimana 75 persennya diklaim sudah baik, sisanya 25 persen dalam kondisi rusak ringan dan berat. Terbanyak rusak ringan namun tersebar. Untuk menyiagakan jika terjadi musibah, PUPR tidak menyiapkan posko.
Semua ditangani oleh masing-masing UPTD karena masih dalam jangkauan. Dimana Balikpapan dan sekitarnya terdapat satu UPTD, Samarinda dan sekitarnya satu UPTD, Kutim satu UPTD dan Berau satu UPTD.
“Kami enggak bentuk posko karena enggak sebanyak jalan nasional. Kalau jalan nasional, per paket ada kontraktornya sendiri. Dimana ada kontraktor disitu pasti ada posko,” beber Aji.
Ia juga membeber anggaran pemeliharaan jalan selama 2022 yakni sekitar Rp 130 miliar. Anggaran itu tidak hanya mencakup jalan. Namun juga untuk keperluan irigasi, pengairan dan lainnya. Jika ada musibah di ruas jalan nasional, PUPR Kaltim tentu tidak bisa bertindak. Kecuali jika diminta bantuan, Aji siap mengerahkan anggotanya ke lapangan.
“Kalau BPJM minta bantuan, kami siap saja. Begitu pun mereka, kalau kami minta tolong juga sama-sama siap,” pungkas Aji. (red)