Mubes Sempekat Tonyooi Benuaq Siap Pilih Ketua Baru

Samarinda, reviewsatu.com – Panitia Musyawarah Besar (Mubes) Sempekat Tonyooi Benuaq (STB) sukses menyelenggarakan pemilihan ketua baru, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Mercure Samarinda ini diikuti oleh ratusan peserta. Terdiri dari 6 perwakilan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) STB kota dan kabupaen di Benua Etam. Seperti Kubar, Samarinda, Kukar, Bontang, Sangatta, Balikpapan dan PPPU.

“Kami siap sukseskan acara Mubes dalam pemilihan ketua adat besar Sempekat Tonyooi Benuaq (STB) pertama ini. Kami utamakan rasa gotong royong sesuai slogan kami ‘bergandengan tangan, seiring sejalan, se-iya se-kata’ dalam menjalankan Mubes,” jelas Yuvensius Darmansius, Ketua Panitia Acara Mubes STB 2022.

Dikatakan Yuvensius Mubes ini dikarenakan ketua umum (Ketum) STB lama sudah masa habis jabatannya di akhir 2021 lalu. Sehingga segera dilakukan pemilihan ketua baru lewat Mubes.

Baca Juga  Pemkab Kutim Jalin Kerjasama dengan Kementerian Perindustrian Melalui BSKJI

Rangkaian acara Mubes yang bertema. “Maju Bangkit dan Berdampak” ini mekanisme akan diatur oleh Steering Comitte (SC). Mulai dari pendaftaran calon peserta, pemaparan visi-misi pendaftar, hingga pemungutan suara. Tentunya juga tidak lupa laporan hasil masa jabatan ketua lama akan dipaparkan.

“Dengan pemilihan Ketum baru ini agar STB Kaltim bisa memiliki sosok yang bisa memimpin, mengayomi. Kemudian menyatukan dan membawa warga Suku Dayak Tonyooi Benuaq ke arah lebih baik,” ujar Yuvensius.

Dikatakan Yuvensius pemilihan suara dari 6 DPC ini setiap DPC memiliki 3 suara. Yakni ketua, sekretaris bendahara. Jadi pihaknya mengimbau agar bisa melakukan pemilihan secara bijak.

“Mubes ini nantinya diagendakan untuk memilih ketua baru. Namun jika tidak ada figur lain, mau tidak mau saya harus siap untuk periode berikutnya,” ujar Ketua STB Kaltim, Hengki Ngayoh.

Baca Juga  Basti Sarankan Disnakertrans Verifikasi Ulang Data SP/SB di Kutim

Sebagai manusia biasa, Hengki tak memungkiri jika ada program organisasi di kepengurusannya yang belum berjalan maksimal. Terlebih dalam dua tahun terakhir, negeri ini dilanda pandemi Covid-19, yang tentu banyak menghambat agenda dan rancangan kerja organisasi.

“Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Tunjung Benuaq, jika selama kepemimpinan saya masih kurang maksimal dan greget. Begitu juga jika capaian program kami belum maksimal. Sebagai manusia biasa saya minta maaf sebesar-besarnya,” pungkas Henki. (cyn)