Harun Tanggapi Wacana Penggabungan Berau dengan Kaltara

Samarinda, reviewsatu.com – Wacana penggabungan Berau ke Kaltara kembali digulirkan oleh sejumlah tokoh masyarakat Kaltara. Mereka beralasan bahwa Berau secara geografis dan budaya lebih dekat dengan Kaltara.

Namun, wacana ini mendapat penolakan keras dari masyarakat Berau. Mereka menilai bahwa penggabungan Berau ke Kaltara akan merugikan daerahnya.

“Berau tidak boleh keluar dari Kaltim. Masyarakat Berau tidak setuju,” kata Harun Al Rasyid, Anggota DPRD Kaltim dari Dapil Kabupaten Berau, Bontang Kutim.

Harun mengatakan bahwa wacana penggabungan Berau ke Kaltara memiliki aspek politis. Hal ini terlihat dari sikap tokoh-tokoh masyarakat Berau yang tidak setuju dengan wacana tersebut.

“Ada faktor politisnya. Tokoh-tokoh masyarakat Berau tidak setuju bergabung ke Kaltara,” ujar Harun.

Baca Juga  DWP UP Disdikbud Adakan Lomba Menulis Surat untuk Guru

Selain itu, Harun juga menilai bahwa penggabungan Berau ke Kaltara akan memperlambat pembangunan di daerahnya. Berau saat ini sedang gencar mengembangkan sektor pariwisata dan pertambangan. Jika bergabung dengan Kaltara, maka pembangunan di Berau akan terhambat karena harus menyesuaikan dengan kebijakan Kaltara.

“Berau saat ini sedang berkembang pesat. Jika bergabung ke Kaltara, maka pembangunannya akan terhambat,” kata Harun.
Harun berharap agar pemerintah pusat dapat membatalkan wacana penggabungan Berau ke Kaltara. Ia yakin bahwa Berau dapat terus berkembang jika tetap berada di Kaltim.
“Harapan saya, Berau terus tumbuh dan berkembang. Terus maju,” kata Harun. (adv/arf/boy)