Harga Pangan Picu Deflasi di Kaltim

deflasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto. (istimewa)

Samarinda, reviewsatu.com – Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada periode Agustus alami deflasi 0,02 persen (mtm). Sebelumnya Kaltim mengalami inflasi pada Juli sebesar 0,43 persen (mtm).

Hal demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto. Ia menuturkan deflasi ini sejalan dengan deflasi nasional yang sebesar -0,02 persen (mtm). Namun, secara tahunan inflasi Kaltim pada periode ini tercatat sebesar 3,82 persen (yoy). “Lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3,57 persen (yoy), yang didorong tarif angkutan udara,” ungkap Budi dalam keterangan resminya. Sementara itu, laju inflasi tahun kalender Kaltim periode ini tercatat sebesar 2,36 persen (ytd).

Budi membeber deflasi didorong karena koreksi harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Adapun penyumbang deflasi terbesar pada Agustus adalah ikan layang, bawang merah, daging ayam ras dan semangka. Termasuk pula penurunan harga bahan bakar rumah tangga. Sementara itu, inflasi kelompok transportasi cenderung melandai.
“Meskipun masih memiliki andil inflasi tertinggi karena didorong peningkatan tarif angkutan udara seiring kenaikan harga avtur,” imbuhnya.

Baca Juga  Yang Muda Yang Mengidap Penyakit Gula

Guna penguatan koordinasi dengan pusat, TPID Provinsi dan Kota se-Kalimantan Timur secara rutin melakukan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi secara mingguan guna mensinergikan arahan dari TPIP kepada TPID.

Untuk langkah ke depan, TPID Kaltim akan terus bersinergi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4K. “Yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif guna mengendalikan inflasi,” jelas Budi.
Dengan terkendalinya inflasi, Budi berharap pertumbuhan ekonomi Kaltim bisa menjadi lebih baik. (boy)