BI Kaltim Launching GNPIP, Target Tekan Inflasi Dengan Program Daulat Pangan

BI Kaltim
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto menyrahkan bibit cabai. (istimewa)

Samarinda, reviewsatu.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim menyerahkan sekitar 55.000 bibit cabai kepada kelompok tani binaan sembilan Kodim. Tujuannya guna memenuhi ketersediaan stok cabai demi menekan angka inflasi.

Pemberian bibit itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan yang diinisiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim. Di antaranya melaunching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023. Kick-off GNPIP Kalimantan Timur dilakukan pada Selasa (29/8/2023) lalu di Demplot Kodim 0901 Samarinda.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto menjabarkan tingkat inflasi di Bumi Etam. Dimana pada Juli 2023, tingkat inflasi melandai pada level 3,56 persen (yoy). Lebih rendah dibandingkan dengan periode Juni 2023 sebesar 3,76 persen (yoy).

“Capaian tersebut menunjukan bahwa tingkat inflasi Kalimantan Timur tetap berada pada rentang target inflasi yaitu 3+1 persen (yoy),” kata Budi melalui rilis resminya. 

Tingkat inflasi itu sendiri dinilai stabil, bersamaan dengan terjaganya tingkat inflasi inti dan inflasi IHK Nasional. Namun demikian, inflasi kumulatif Kaltim hingga Juli 2023 perlu menjadi perhatian bersama. Dimana inflasinya mencapai 2,38 persen. Karena itu ia menegaskan perlu adanya penguatan kemandirian pangan. Salah satu bentunya adalah gerakan menanam komoditas penyumbang inflasi seperti cabai rawit. Termasuk pula kerja sama antar daerah demi menjaga ketersediaan pasokan.

“Sehingga diharapkan dapat menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Kalimantan Timur,” imbuhnya.

Budi menambahkan ke depan BI, pemerintah dan instansi terkait akan terus bersinergi guna mengendalikan inflasi. TPID pun diharapkan tetap solid agar inflasi tetap terkendali. Harapannya inflasi yang terkendali dapat menjaga pertumbuhan ekonomi Kaltim.

Program GNPIP sendiri dilaksanakan secara berkolaborasi antara Pemerintah, Bank Indonesia dan KOREM 091/ASN. Targetnya adalah memerkuat ketersediaan pasokan dengan pelaksanaan program gerakan tanam cabai serentak dengan Kodim se-Kaltim. Adapun program unggulan GNPIP ada lima.

Di antaranya: gerakan tanam serentak bersama TNI, penandatanganan perluasan kerjasama antar daerah untuk komoditas inflasi, penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (ALSINTAN), Implementasi Best Practice Digitalisasi Klaster Cabai dan Integrated Farming Klaster Sapi Potong, juga Hilirisasi komoditas cabai, gerakan pangan murah dan penukaran uang Rupiah. Terakhir penguatan kapasitas usaha ternak/tani melalui kredit ketahanan pangan.

Atas upaya yang telah ditempuh oleh TPID Provinsi Kaltim tersebut, Wakil Gubernur Provinsi

Kalimantan Timur Bapak Hadi Mulyadi mengapresiasi komitmen TPID se Kalimantan Timur untuk mengendalikan inflasi pangan dalam kerangka GNPIP. Lebih lanjut Wakil Gubernur Provinsi Kaltim menyampaikan bahwa inflasi pangan merupakan salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh masyarakat kita. Kenaikan harga pangan yang tidak terkendali dapat berdampak buruk terhadap daya beli masyarakat, stabilitas ekonomi, dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, GNPIP menjadi sebuah inisiatif strategis yang kita dukung bersama untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, berkualitas, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Disamping itu, Wakil Gubernur Kaltim juga menyatakan bahwa tema “Kalimantan Timur Berdaulat Pangan” menggambarkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa provinsi Kaltim tidak hanya mandiri dalam produksi pangan, tetapi juga mampu menjaga harga-harga pangan agar tetap stabil dan terjangkau. (boy)