Samarinda, reviewsatu.com – Klaim BPJS kesehatan untuk pengobatan penyakit diabetes melitus ternyata menguras uang negara. Total klaim mencapai ratusan miliar hingga lima tahun terakhir.
Jumlah penderita Diabetes Mellitus di Kaltim diyakini terus meningkat. Dari data yang didapat, pada 2020 jumlah penderita DM adalah 17.884 jiwa. Angka ini meningkat pada 2021 menjadi 51.214 jiwa atau dua kali lipatnya.
Saking tingginya, jumlah klaim untuk pengobatan penyakit ini juga meningkat. Pada 2021 lalu total klaim BPJS masyarakat Kaltim untuk pengobatan DM mencapai Rp 118,213 miliar. Tertinggi di Samarinda dan Balikpapan. Dimana biaya klaim BPJS di Samarinda mencapai Rp 43,594 miliar dan Balikpapan Rp 37,975 miliar.
Kepala Bidang SDM Umum dan Komunikasi BPJS Kota Samarinda M Noor Aliansyah bahkan menyebut angka klaim BPJS untuk pengobatan DM meningkat di Kota Tepian pada tahun 2022. Totalnya Rp 46.438.875.405.
Baca juga: Yang Muda Yang Mengidap Penyakit Gula
“Termasuk rawat inap tingkat lanjutan dengan jumlah kasus sebanyak 5.330 dan rawat jalan tingkat lanjutan sebanyak 34.615 kasus,” bebernya. Adapun jumlah biaya lebih banyak untuk rapat inap sebesar Rp 38.853.405.405, dan rawat jalan Rp 7.585.470.000.
Berbeda dengan Kota Beriman. Dimana jumlah klaim rawat jalan pada 2022 adalah Rp 9.075.443.100, dan rawat inap Rp 35.533.580.450. (dey/boy)