Samarinda, reviewsatu.com – Dua petugas polisi dan TNI di Samarinda viral di media sosial. Keberadaan mereka menjadi cerminan. Bahwa dua institusi ini ternyata bisa menjadi populis di tengah masyarakat.
Di antaranya Kopka Asmiadi, Babinsa Sungai Dama. Ia sempat viral di media sosial lantaran aksinya yang menggadailan motor dinasnya saat tragedi truk mogok di Gunung Manggah Jalan Otto Iskandardinata, Rabu (18/1/2023) lalu. Ia pun menceritakan kisahnya saat diundang dalam acara Ngopi Sore yang diadakan di Venue Diskominfo Kaltim, Kamis (2/2/2023).
Kepada Nichita selaku pembawa acara, Asmiadi menceritakan ia tidak pernah menyangka akan banyak dikenal oleh masyarakat seperti saat ini. Berawal dari truk yang gagal menanjak di Gunung Manggah pada pukul 02.30 Wita saat itu. Ia dan Bhabinkamtibmas Sungai Dama langsung datang ke TKP saat itu juga. Namun terkendala waktu, akhirnya mereka menunggu hingga pagi hari.
Saat itu ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait baik pihak kepolisian, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan warga setempat.
Pada pukul 10.00 Wita sempat didatangkan dua unit dump truk roda 10. Namun dua truk tersebut ternyata tidak mampu menarik truk yang melintasi jalan pada hari itu.
Akhirnya, sekitar pukul 12.00 Asmiadi menelpon Dandim Samarinda untuk melaporkan bahwa mereka harus mendatangkan sebuah excavator untuk mendorong truk dari bawah.
Keterbatasan dana membuat Babinsa Sungai Dama tersebut memilih untuk menggadaikan motornya dengan salah satu orang yang ada di pasar sekitar TKP.
“Karena ini lillahita’ala demi masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengaku bahwa apa yang diperbuatnya murni untuk kepentingan warga sekitar. Karena selain akses jalan yang terputus, peristiwa tersebut juga memutuskan akses jalan penyuplai BBM untuk SPBU di sekitar sana.
“Enggak pernah kebayang sedikitpun dalam benak saya bisa viral karena dalam hati saya semata mata untuk masyarakat,” imbuhnya.
Selain Asmiadi, pada agenda Ngopi Sore pada hari itu turut hadir Bripka Dede Sumarna Bhabinkamtibmas Kelurahan Bugis. Dede merupakan seorang polisi yang juga youtuber yang dengan lebih dari satu juta subscriber.
“Jadi saya memulai kegiatan saya di dunia maya, di dunia youtube itu 2017,” ungkapnya yang pada sore hari itu mengenakan pakaian dinasnya.
Semula ia mengaku hanya iseng mengunggah beberapa kegiata saat penjagaan keamanan tahanan mako. Tanpa disangka, video tersebut mendatangkan banyak penonton. Sempat vakum beberapa saat, hingga akhirnya ia mulai munggah video pada tahun 2019. Ia melihat adanya keprihatinan di tengah gencarnya media sosial. Seperti adanya isu hoaks maupun sara.
Polisi yang dikenal karena konten gaming nya ini pun mencoba untuk mengedukasi netizen untuk menjaga perilaku sosial dalam berkomunikasi di media sosial.
Selanjutnya, video yang ia buat berkat keprihatinannya tentang lalu kurangnya kesadaran warga Samarinda dalam berlalu lintas. Ia pun membuat video tentang hal yang benar dan salah dalam berlalu lintas.
“Kemudian ketika menemukan pelanggaran saperti tidak menggunakan helm, saya beri helm,” ungkapnya.
Tidak hanya itu ia juga membuat video karena maraknya premanisme di Samarinda seperti pemalakan, juru parkir liar.
“Masyarakat senang dengan unggahan tersebut dan komentar nya cukup positif,” pungkasnya.
Ia mengaku video yang dibuat berdasarkan keseharian yang ia lakukan di lapangan. (dey/boy)