Samarinda, reviewsatu.com – Hujan deras mengguyur Kota Tepian sejak Selasa (31/1/2023) sore hingga malam. Air pun tak terbendung. Salah satu dampaknya, luapan air lumpur proyek perumahan ikut memasuki rumah warga.
Warga sekitar Jalan M Said Gang 6 salah satu yang merasakannya. Air lumpur masuk ke kediaman mereka saat hujan sedang deras-derasnya. Usut punya usut, luapan itu diduga bersumber dari salah satu pengembangan proyek perumahan elit Premiere Hill di jalan MT Haryono. Perumahan itu berada di atas puncak jalan dan masih dalam tahap pengembangan oleh kontraktor. Luapan air tanggul diduga jebol. Lumpur bercampur air pun turun menyusuri rumah warga, yang tepat berada di bawahnya. Dari pantauan di lapangan, ketebalan lumpur yang mengendap di jalan diperkirakan mencapai 4-5 sentimeter.
Hasnawi, Ketua RT 16 di Jalan M Said menceritakan awal mula air bisa masuk. Awalnya kondisi daerah tersebut memang sering banjir meski sebelum ada pengembang. Tapi itu jika hujan dengan intensitas sangat deras.
“Setelah ada perumahan, begitu hujan, lumpur yang ikut turun dan kebetulan di sini paritnya memang kecil,” katanya saat ditemui di lokasi banjir.
Kondisi ini sudah yang ketiga kalinya terjadi. Dan banjir lumpur malam ini termasuk yang paling parah. Sekitar tujuh rumah warga kemasukan lumpur. Selain itu dua kendaraan roda yang terparkir ikut tenggelam oleh air lumpur. Warga sekitar pun berinisatif membersihkan rumah dan lingkungan mereka dari luapan lumpur. Dibantu oleh Babinsa, Babinkamtibmas hingga relawan. Diperkirakan jumlah rumah yang menjadi korban lumpur bisa bertambah.
“Kami masih mau mendata. Begitu hujan lebat, lumpur ini luar biasa. Warga langsung inisiatif untuk bersihkan,” tambahnya.
Hasnawi menambahkan sudah menyampaiakn persoalan ini kepada pemkot samarinda dan pihak terkait. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda sempat turun tangan untuk memantau ke lokasi beberapa waktu lalu. Ia katakan kalau proyek perumahan sementara disegel oleh pemerintah.
“Yang saya lihat masih ada segelnya, tapi untuk pengembangan saya kurang tahu.Saya sebagai ketua RT berharapnya walau pun di situ membangun, dampaknya jangan samapai ke bawah,” harapnya.
Sementara itu Sulistyo, Babinsa Desa Lok Bahu menuturkan pihaknya turun tangan setelah menerima informasi dari warga.
“Sumber lumpur dari atas, ada lubang airnya. Kami juga minta pertolongan sama relawan Lok Bahu untuk atasi lmpur supaya masyarakat sekitar malam ini bisa terbantu,” ucap Sulistyo.
Ia katakan pula akan berkoordinasi dengan pihak pengembang untuk mencari solusi, khususnya ruma warga yang terdampak lumpur. (dey/boy)