Samarinda, reviewsatu.com – Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum driver ojek online (ojol), Selasa (3/1/2023) sekitar pukul 11.00 Wita.
Kuasa Hukum remaja tersebut, Diyah Lestari menceritakan kronologi dugaan pelecehan seksual tersebut. Awalnya si remaja berjalan kaki pulang ke rumah setelah melakukan aktivitas di sekolah.
Saat di perjalanan, tiba-tiba seorang pria dating menggunakan jaket ojol menghampirinya dan menawarkan diri mengantarkan pulang.
“Oknum ojol tersebut kemudian langsung menawarkan untuk mengantarkan pulang. Namun, di perjalanan ojol tersebut kemudian menggunakan tangannya langsung meraih kemaluan korban sambil nyetir,” ucap Diyah saat dihubungi.
Korban sontak merasa tak nyaman. Ia berusaha menolak dan menepis tangan oknum ojol yang belum diketahui identitasnya itu. Saat itu korban tidak bisa berbuat banyak. Diyah menceritakan korban sebenarnya hendak melompat dari motor namun takut. Berteriak minta tolong pun dikhawatirkan pelaku makin kencang mengendarai sepeda motornya. Akhirnya ia mengurungkan niat tersebut.
Diyah juga mengungkapkan bahwa oknum ojol tersebut sempat berhenti di jalan sepi dan kemudian meminta korban untuk membuka celananya sendiri.
“Akhirnya korban diberhentikan di suatu tempat sepi dan di situ pelaku malah lebih parah,” jelas Diyah.
Selesai berbuat tak senonoh, remaja tersebut kembali dibonceng oleh pelaku. Akan tetapi korban langsung meminta untuk diberhentikan di Jalan Ahim. Tak terima dengan perlakuan oknum ojol tersebut, korban kemudian sempat mengambil gambar plat kendaraan yang dibawa pelaku. Hasil jepretan itu ia kirim ke grup Relawan Samarinda untuk membantu mencari keberadaan oknum ojol itu serta menghubungi orang tuanya.
“Dari situ korban lalu menghubungi relawan dan bapaknya untuk menceritakan kejadian selanjutnya membuat laporan,” paparnya.
Diyah mengaku saat ini dirinya telah mendampingi korban beserta orang tuanya untuk membuat laporan di Polsek Sungai Pinang.
“Saya hanya memberikan pendampingan kepada korban dan orang tuanya. Saat ini masih dimintai keterangan, belum berupa Laporan Polisi (LP) karena saat ini orang tua korban masih menenangkan korban yang masih trauma,” sebut Diyah.
Saat berita ini dibuat, Diyah bersama orang tua koban tengah membuat laporan resmi di Polsek Sungai Pinang. Dia katakan kondisi psiskis korban sekarang sedang stres.
“Syok, kondisi kejiwaan si korban lagi stres, harus ditenangkan. Belum bisa banyak dimintai keterangan.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Bambang Iptu Bambang Suheri saat dikonfirmasi mengaku masih meminta keterangan dari korban. Bahkan oknum ojol bersangkutan disebut sudah mendatangi kantor Polsek Sungai Pinang untuk dimintai keterangan.
“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” katanya singkat melalui seluler. (dey/boy)