Angka Kebakaran di Samarinda Diklaim Menurun

kebakaran samarinda
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda Teguh AH sedang memeragakan cara penggunaan APAR, di ruang kerjanya, Senin (2/1/2022). (Yasinta/review)

Samarinda, reviewsatu.com – Sejak tiga tahun terakhir jumlah kebakaran di Samarinda mengalami penurunan. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda Teguh AH, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (2/1/2022).   

“Saya bicara tiga tahun ke belakang ya. Tahun 2020 terjadi kebakaran sebanyak 282. Kemudian tahun 2021, 240. Nah sekarang sekitar 195 sampai 200an,” jelas Teguh AH.

Ia pun memberi tips yang perlu dilakukan untuk menekan angka kebakaran. Yaitu lebih waspada saat meninggalkan rumah, kemudian memeriksa kembali kompor maupun saklar listrik agar tidak menyala. Kemudian melakukan inspeksi beban listrik minimal lima tahun sekali. Caranya dengan melakukan peremajaan daya listrik yang disesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

Baca Juga  Erick Thohir dan Isran Noor Masuk Radar Capres dari PAN

Hal lain yang perlu dilakukan untuk menekan angka kebakaran adalah menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap rumah.

“Tapi APAR yang bagus ya. APAR yang bagus rekomendasi apar yang 90 persen daya padamnya,” tambahnya.

Ia juga memberikan tambahan informasi terkait penggunaan APAR. Di antaranya melakukan pemeriksaan tekanan dan bubuk pada alat berbentuk tabung itu. Kemudian untuk penggunaan idealnya tidak lebih dari lima tahun.

Pembelian APAR dapat dibeli secara online di e-commerce, toko safety, maupun di pasar. Harga APAR dimulai dari sekitar Rp 300 ribu sesuai dengan berat dan daya padamnya.

“Rekomendasi yang 90 persen daya padam. APAR investasi keamanan. Rugi uang sedikit, beli hape bisa, masak beli APAR enggak bisa,” tutup pria dengan seragam dinasnya itu. (dey/boy)

Baca Juga  Status Jalan Teratai Loa Buah Masih Simpang Siur