UTAMA  

Demi Desa Terang Benderang, Ini yang Akan Dikerjakan Pemprov Kaltim

pemprov
Pemprov Kaltim merencanakan sejumlah program agar tidak ada lagi desa yang tak teraliri listrik. (foto:dok)

Samarinda, reviewsatu.com – Pemprov Kaltim mengargetkan elektrifikasi desa bisa segera terpenuhi. Infrastruktur untuk mendukungnya pun sedang dikebut.

Gelapnya listrik di desa tentu menjadi perhatian pemprov. Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyebut ada 199 desa belum teraliri listrik. Solusinya? Manfaatkan listrik desa. Akan tetapi Hadi menyebut 199 desa tersebut tidak benar-benar gelap.

“Sudah berlistrik namun kebanyakan masih memanfaatkan listrik desa,” katanya.

Pemprov Kaltim pun sudah meminta PLN untuk mendukung percepatan elektrifikasi ke desa-desa tersebut. Di antaranya dengan membangun distribusi jaringan listrik. “PLN sedang berusaha melakukan percepatan pembangunan distribusi jaringan sehingga seluruh desa dapat teraliri listrik PLN,” tegas Hadi.

Dari data yang didapat, jumlah desa di Kaltim ada 1.038. Dimana yang sudah teraliri listrik PLN berjumlah 839 desa, non PLN 186 desa dan menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) 13 desa. Sehingga rasio desa berlistrik PLN adalah 80,83 persen.

Baca Juga  Prihal Gugatan Warga, Wali Kota Balikpapan Minta Dipertimbangkan Lagi

Potensi lain untuk memenuhi kebutuhan listrik desa adalah memanfaatkan tenaga surya atau solar cell.  Secara geografis, untuk wilayah Kaltim, potensi radiasi sinar matahari mencapai 1.000 Wattpeak (Wp) per meter persegi. Wattpeak sendiri adalah nominal watt yang dihasilkan dari panel surya.

Pemprov memerkirakan jika tersedia panel surya hingga 20 persen, daya listrik yang didapat bisa 200 Wp per meter persegi. Karena itu Pemprov Kaltim kini serius membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tercatat Pemprov Kaltim telah membangun 53 PLTS di sejumlah kabupaten/kota. Seperti Berau, Bontang, Kubar, Kukar, Kutim, Mahulu, Paser dan PPU.

Kembali ke Hadi, untuk menyalurkan listrik ke desa-desa akan dilakukan dengan membangun PLTS komunal. Yakni PLTS yang di pasang di suatu lokasi, untuk kemudian di transmisikan dan di distribusikan kepada pelanggan. PLTS komunal bisa berdiri sendiri dengan membangun jaringan mandiri yang kemudian didistribusikan ke pelanggan. Atau bisa juga interkoneksi dengan jaringan PLN.

Baca Juga  Perawatan Jalan Utara-Selatan Kaltim Telan Duit Rp 100 Miliar Lebih

“Untuk lokasi yang jauh dari jangkauan jaringan PLN, penyediaan listrik akan dipenuhi melalui pembangunan PLTS komunal,” pungkas Hadi. (boy)