Gelar Beseprah, Masyarakat dan Kesultanan Kukar Makan Bareng

beseprah

Kukar, reviewsatu.com – Ribuan masyarakat Tenggarong ikuti kegiatan Beseprah atau makan bersama dengan Sultan Aji Muhammad Arifin di depan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura atau Museum Mulawarman, pada Kamis (29/9/2022).

Makan bersama itu digelar dengan cara menghidangkan makanan yang terhampar di atas jalan sepanjang 500 meter untuk dinikmati seluruh masyarakat Tenggarong.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, memberikan apresiasi atas berjalannya Beseprah. Sebagai salah satu rangkaian Pesta Erau Adat Kutai. Walaupun sempat hujan pada dini hari, namun akhirnya berjalan sesuai jadwal dengan cuaca yang bersahabat.

“Partisipasi semua masyarakat saya liat lebih tertib dibanding tahun lalu, dilihat tidak ada kekacauan dan kegiatan yang dilakukan sebelum dimulai oleh Sultan,” ucap Sunggono.

Baca Juga  Pilkades Serentak 14 September Mendatang, Bupati Kukar Tetapkan Hari Libur

“Semoga kebersamaan ini betul-betul menunjukan pemimpin dan masyarakat bersatu padu termasuk kesultanan dalam momen yang sakral tpyi juga berkah untuk semua,” sambungnya.

Dalam acara yang turut dihadiri Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid dan Wakil Ketua DPRD Kukar M Alif Turiadi. Beserta jajaran forkopimda Kukar. Sultan Aji Muhammad Arifin menyebut, makna Beseprah sendiri yang menjadi bagian Pesta Erau Adat Kutai, menjadi momentum pemimpin dan rakyatnya bersatu tanpa perbedaan.

“Ada erau pasti ada beseprah, bentuk Sultan mengayomi rakyatnya, semenjak dulu Sultan pertama kali, tidak ada perbedaan antara rakyat dan Sultan,” ungkap Sultan Aji Muhammad Arifin.

Apalagi Kukar yang menjadi daerah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, menjadi daerah yang bertetangga langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang baru saja dipindah dan mulai dibangun.

Baca Juga  Joni Pimpin Rapat Paripurna Ke-14

Ia menyampaikan budaya Beseprah dan Pesta Erau Adat Kutai harus dilestarikan, sehingga tidak terkikis. Bahkan bisa terus berkembang menjadi suatu kearifan lokal.

“Juga dengan adanya IKN bisa memperkenalkan adat dan budaya kita (Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura),” pungkasnya. (Jat/Adv/Kominfo Kukar)