Target Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Akhir Tahun Diperkirakan Meleset

BI Kaltim inflasi
Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim Ricky P Gozali. (Dok)

Samarinda, reviewsatu.com – Inflasi diperkirakan berdampak pada ekonomi Kaltim secara makro. Diprediksi target pertumbuhan ekonomi sebesar tiga persen hingga akhir tahun sulit tercapai.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Ricky P Gozali menerangkan hal demikian. Pemicunya adalah kondisi inflasi saat ini yang menembus angka empat persen. Tertinggi sepanjang sejarah perekonomian Kaltim.    

“Secara umum kami memperkirakan (adanya,red) pertumbuhan positif di Kaltim hingga ahkhir tahun. Namun dengan kondisi sekarang kami cermati, kami khawatir ini mengubah ekspektasi awal,” ucapnya.

BI bersama sejumlah stakeholder terkait berupaya agar tingkat inflasi di Kaltim masih bisa dikendalikan. Tujuannya agar tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi secara makro. Ricky juga menyebut kondisi inflasi saat ini memang mengkhawatirkan.

Baca Juga  Gema Ramadhan, Pertamina Patra Niaga Berikan Santunan di Samarinda

Naiknya harga bahan baku energi hingga pangan dianggap memengaruhi kondisi perekonomian global. Indonesia kena imbasnya. Bahkan Presiden RI Joko Widodo pun meminta agar kondisi ini jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi. Baik makro atau pun mikro.

Ricky menambahkan beberapa hal akan dilakukan oleh tim pengendali inflasi daerah (TPID). Di antaranya menjaga ketersediaan pasokan pangan dan menjamin kelancaran distribusinya. Termasuk menjamin harga masih tetap terjangkau di pasaran.

Penyumbang inflasi terbesar saat ini memang pangan. Nilai kenaikannya ada yang sampai di atas 10 persen. Komoditasnya meliputi tanaman holtikultura seperti cabai dan bawang. Ada pula biaya transportasi yang membuat harga tiket perjalanan membumbung naik.

Baca Juga  Kenapa Anak Muda Rentan Mengidap Penyakit Mental? Begini Penjelasan Psikolog

Kaltim sendiri bukan provinsi pemasok. Lantaran tidak memiliki hasil produksi pangan mandiri yang bisa diekspor. Justru sebaliknya. Kaltim mengandalkan pasokan dari provinsi lain. Sehingga jika terjadi kendala di daerah penghasil, Bumi Etam akan terkena imbas.

“Ini yang akan dipergangi supaya barang holtikultura ini tidak melebihi inflasi yang sudah ditetapkan,” imbuhnya.

Gubernur Kaltim Isran Noor pun mengatakan sudah menginstruksikan aisten II setprov bekerjasama dengan BI. Keduanya harus berkolaborasi menjaga agar harga pangan tidak naik drastis.  Memang harga pangan katanya ada kenaikan.

“Karena faktor iklim, karena di daerah penghasil sering hujan jadinya ya tidak bagus,” katanya singkat. (boy)