Bukan Main, Mahasiswa UMKT Buat Obat Hiperkolestrol dari Rambut Jagung

mahasiswa UMKT
Putri Khairunnisa (kaca mata) dan kelima rekannya membuat obat hiperkolestrol dari ekstrak rambut hagung. (istimewa)

Samarinda, reviewsatu.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) ciptakan obat hiperkolestrol dari esktrak rambut jagung.

Mereka berjumlah enam orang. Di antaranya Putri Khairunnisa, Novini, Haslinda, Suhaizatun Nadiya dan Syafina Qonitalillah. Mereka adalah mahasiswi Fakultas Farmasi UMKT.

Putri Khairunnisa merupakan ketua tim. Dijelaskan Putri, jagung merupakan tanaman pangan penghasil karbohidrat. Manfaat jagung tidak cuma di biji. Batang, kulit, daun serta rambutnya ternyata punya manfaat. Sayang seiring meningkatnya panen komoditas tersebut, rambut jagung justru hanya menjadi limbah.

“Minimnya pemanfaatan rambut jagung tersebut karena masyarakat umum banyak yang tidak tahu,” ucapnya.

Atas dasar itulah keenam mahasiswi tersebut berinisiatif mengembangkan rambut jagung untuk bahan pengobatan tradisional. Yaitu obat anti hiperkolesterol dalam bentuk tablet nano partikel tersalut. Produk yang mereka kembangkan tersebut merupakan program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud).

Baca Juga  Sapto Kecam PKP2B Beri CSR Beasiswa Rp 200 Miliar ke Luar Kaltim

Yang masuk dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset dan Eksakta (PKM-RE). Dimana keenam mahasiswi tersebut akan dibina oleh satu dosen pembina. Dalam hal ini dosen Farmasi Dr Hasyrul Hamzah.

Sasarannya adalah masyarakat yang memiliki riwayat hiperkolestrol, yakni dimana jumlah kolestrol dalam tubuh melebihi batas normal. Proses pembuatan dimulai dari pengambilan sampel rambut jagung. Sampel kemudian diuji melalui beberapa tahapan. Seperti skrinning fitokimia yaitu unsur senyawa dalam tumbuhan yang tidak dibutuhkan, tapi bagus buat tubuh manusia.

Lalu standarisasi ekstrak parameter spesifik dan nonspeksifik. Senyawa yang dimaksud dalam skrinning fitokimia tersebut meliputi fenol, flavonoid, tannin, alkaloid, saponin dan steroid.

“Untuk senyawa flavonoid dan steroid mempunyai peran dalam proses penyembuhan hiperkolesterol,” urai Putri.

Baca Juga  Menelisik Potensi Ancaman Jurnalis di Daerah Penyangga IKN

“Proses untuk penurunan hiperkolesterol sendiri setelah 17-21 hari berdasarkan hasil uji coba pada hewan mencit,” sambungnya.

Hasil akhir adalah membuat sediaan tablet nanopartikel bersalut, yang memudahkan dikonsumsi masyarakat. Putri pun berharap produk buatan mereka bisa berkembang di pasaran dan memberikan manfaat bagi masyarakat. (cyn)