Samarinda Mendominasi Pendaftar Calon Komisioner Bawaslu Kaltim

Bawaslu
Anggota timsel Bawaslu Kaltim saat konferensi pers secara online, Rabu (13/7/2022). (cyn)

Samarinda, reviewsatu.com – Sebanyak 32 orang pendaftar calon komisioner Bawaslu Kaltim berdomisili di Samarinda. Angka ini tertinggi dibandingkan domisili dari daerah lain.                       

Hanya dari Kubar dan Mahulu yang tidak tertarik mendaftar. Ketua Tim Seleksi Calon Anggota Bawaslu Kaltim Johans Kadir Putra membeberkan lebih rinci. Untuk domisili pendaftar 32 orang dari Samarinda, 8 dari Balikpapan, 7 dari Kukar, 5 dari Kutim,  4 dari Paser, 3 dari Bontang dan PPU, kemudian 2 orang dari Berau. Johan mengaku ini fenomena yang unik. Lantaran antusiasme pendaftar lebih banyak dari ibu kota provinsi. Padahal sosialisasi sudah dilakukan secara masif di seluruh kabupaten/kota.

“Sosialisasi sudah, segala upaya coba kami lakukan,” sebut Johan.

Baca Juga  Buntut CSR yang Lari Keluar Pulau, Alif: DPRD Kukar Akan Revisi Perda

Awalnya ia sempat ragu, lantaran jumlah pendaftar masih sedikit saat pintu pendaftaran dibuka. H-2 penutupan pendaftaran pun demikian.
“Tapi saat hari akhir penutupan baru ramai sekretariat,” ulasnya.  

Anggota Timsel Calon Anggota Bawaslu Kaltim Ida Farida pun menyampaikan hal serupa. Dia paparkan alasan lain dibalik tingginya pendaftar dari Kota Tepian. Salah satunya karena harus berkantor di Samarinda. Bisa jadi karena faktor geografis tersebut turut memengaruhi jumlah pendaftar.

“Alasannya rasional saja menurut saya, karena mereka ini kan nantinya harus berkantor di Samarinda,” tambah permepuan yang juga aktif di Fatayat NU Kaltim ini.

Herdiansyah Hamzah, anggota timsel lainnya turut menambahkan. Upaya sosalisasi sudah dilaksanakan. Bahkan timsel juga sudah meminta seluruh Bawaslu kabupaten/kota untuk turut sosialisasi. Seperti memublikasikan adanya pendaftaran seleksi.

Baca Juga  KESMI Unjuk Rasa Tuntut Anggota DPRD Kukar KM Dinonaktifkan

“Di masing-masing kabupaten/kota sudah pasang pengumuman di depan kantor mereka,” katanya.

Selain pengumuman, setiap diskusi termasuk sosialisasi di media pun dilakukan. Namun tetap saja jumlah terbanyak masih dari ibu kota provinsi. Hal ini pun akan menjadi bahan evaluasi bagi timsel ke depannya.

“Itu akan menjadi pekerjaan rumah bagi kami di timsel,” pungkas Herdi. (cyn)