Samarinda, reviewsatu.com – Status kepemilikan Jalan Teratai di Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, masih simpang siur. Pemerintah Provinsi Kaltim menyebut bahwa jalan akses menuju Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) itu merupakan jalan kota. Pun begitu sebaliknya. Pemerintah kota menganggap itu masih kewenangan provinsi.
Plt Kepala Dinas PUPR Samarinda Desy Damayanti Fauzie ketika dikonfirmasi mengaku masih belum tahu pasti status jalan tersebut. Tapi yang ia ketahui bahwa Jalan Teratai itu statusnya punya Pemprov Kaltim.
“Sepertinya jalan provinsi, untuk kepastian status bisa koordinasi dengan Pak Amir (Staf Bidang Bina Marga, Red.),” kata Desy yang menggantikan Hero Mardanus Setyawan. Lantaran kini Hero menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Samarinda.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-PERA) Provinsi Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan, jalan tersebut statusnya bukan milik Pemprov Kaltim.
“Itu bukan punya Kaltim. Enggak ada di SK kita. Kemungkinan Pemkot Samarinda atau jalan nonstatus,” kata Nanda ketika dihubungi media ini.
Tapi Nanda meminta media ini untuk menanyakan ke Pemkot Samarinda. Karena informasi yang diterimanya, Pemkot Samarinda sudah merencanakan perbaikan Jalan Teratai itu.
Pernyataan yang sama disampaikan Irhamsyah, kabid Bina Marga Dinas PUPR-PERA Kaltim. Menurutnya, jalan itu bukan kewenangan provinsi Kaltim. Memang dulunya Jalan Teratai dibuat oleh Pemprov Kaltim. Namun pada 2018 sudah beralih kewenangan dari provinsi ke pemerintah kota.
“Iya mas, saat ini tidak masuk dalam SK Jalan Provinsi,” imbuhnya.
Meski begitu, menurut Amir, Staf Bidang Bina Marga Kota Samarinda, pemerintah kota sudah merencanakan perbaikan Jalan Teratai tahun 2022 ini. Pagunya Rp 4,8 miliar. Namun Amir belum bisa memastikan jika itu jalan milik pemerintah kota. Setahu dia, itu statusnya masih punya Provinsi Kaltim.
“Itu namanya Jalan Teratai, nanti saya lihat SK-nya dulu ya,” kata Amir.
Seperti diketahui Jalan Teratai di Kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang, Samarinda kondisinya rusak parah. Padahal jalan ini akses menuju pusat Kota Samarinda melalui Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu).
Dari pantauan media ini, dari arah Samarinda menuju Jembatan Mahulu, setidaknya ada sepuluh spot jalan rusak dan berdebu. Diameter lubangnya cukup besar dan menganga. Jika hujan, lubang-lubang itu tergenang air dan membahayakan pengendara.
Sebaliknya jika kondisinya kering, diselimuti kabut debu. Antrean kendaraan besar jadi pemandangan lumrah. Kawasan tersebut juga dekat dengan kawasan pergudangan Samarinda. Dan ada beberapa perusahaan besar di dekat jalan tersebut. (R1)