Samarinda, reviewsatu.com – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kaltim meminta badan otorita IKN tidak mengesampingkan tenaga SDM lokal. Hal itu diutarakan Plt Ketua Umum PII Kaltim Sapto Setyo Pramono.
“Porsi harus dimaksimalkan khususnya SDM di Kaltim. Bahan baku di sini harus dimaksimalkan. Contoh infrastruktur tidak harus dari Palu, Sulawesi atau dari Jawa. Batu dari Kaltim bisa kok digunakan daripada harus impor,” katanya, Minggu (22/5/2022).
Kemudian melibatkan para insinyur dari Kaltim sendiri untuk direkrut. Mulai dari insinyur teknik, sipil, kelistrikan dan lainnya. Dengan begitu badan otorita tidak perlu repot mendatangkan tenaga dari luar Kaltim. Cost untuk mendatangkan tenaga dari luar pun bisa ditekan. Dan PII di Kaltim kata Sapto, bisa membantu menyediakan tenaga lokal profesional tersebut.
“Mulai jasa kontruksi, rantai pasok dan sebagainya semua akan dilibatkan,” imbuhnya.
Dalam pembangunan IKN sendiri pemerintah sudah menyusun enam klaster. Yakni: industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata, bahan kimia dan produk kimia, serta energi rendah karbon.
Agar tidak sia-sia, PII pun akan mem-follow up hasil pertemuan tersebut. Kata Sapto pertemuan pertama masih berdiskusi tentang potensi, pemetaan dan sebagainya. Di pertemuan lanjutan kemungkinan pembahasan akan lebih spesifik. Terkait teknis dan lain-lain.
“Nanti akan ada jadwal lanjutan untuk diskusi selanjutnya. Beliau (Dhony Raharjoe,red) sudah sampaikan ke saya, kita tunggu saja waktunya,” tutup Sapto. (red)